Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Jalan Mampang Prapatan dan Warung Buncit

Kompas.com - 01/02/2018, 07:27 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta berencana mengganti nama jalan terusan Rasuna Said-Jalan Mampang Prapatan-Jalan Warung Jati Barat (Warung Buncit) menjadi Jalan AH Nasution. Usulan ini muncul dari Ikatan Keluarga Nasution.

Terkait wacana itu, sejarahwan JJ Rizal tidak sependapat jika nama jalan terusan tersebut harus diganti. Menurutnya, perubahan nama itu baik, namun sayang jika harus menghapus nama 'Mampang Prapatan' dan 'Warung Buncit' yang merupakan memori kolektif Jakarta.

"Mampang mengacu kepada nama pohon sebagai penanda arti penting memelihara kawasan hijau, Warung Buncit mengacu kepada nilai pluralisme karena nama kampung betawi tapi mengacu kepada warung warga tionghoa," ucap JJ Rizal kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018).

Terkait asal-usul nama ini juga pernah diulas oleh Zaenuddin HM dalam bukunya berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe (2012).

Baca juga : Ada Usulan Perubahan Nama Jalan Tembusan Rasuna Said sampai Perbatasan TB Simatupang

 

Mampang Prapatan yang sekaligus dijadikan nama kelurahan dan kecamatan di Jakarta Selatan, diduga berasal dari dua kata yakni "mampang" dalam artian terpampang sehingga terlihat jelas, dan "prapatan" alias perempatan jalan.

"Mungkin maksudnya kawasan tersebut adalah simpang empat jalan yang sangat mudah terlihat dengan jelas terutama bagi para pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor yang melintas di kawasan itu," tulis Zaenuddin.

Sementara Warung Buncit yang dikenal sebagai jalan terusan dari Mampang ke arah Ragunan, kata Zaenuddin dulunya kawasan pertanian yang mayoritas penduduknya etnis Betawi. Nama asli kawasan ini adalah kampung Pulo Kalibata.

Baca juga : Anies Pertimbangkan Ubah Nama Terusan Rasuna Said-TB Simatupang Jadi Jalan AH Nasution

 

Di kampung Pulo Kalibata itu lah berdiri sebuah warung—bukan satu-satunya warung—yang pemiliknya seorang beretnis Tionghoa bernama Buncit (Bun Tjit). 

Warung milik Bun Tjit itu kira-kira letaknya di perempatan Jalan Duren Tiga, perbatasan Jalan Mampang Prapatan dengan Jalan Warung Jati Barat (Warung Buncit). Warung itu menjual segala kebutuhan rumah tangga mulai dari pangan, minyak lampu, alat pertanian, hingga perkakas pertukangan.

Dalam catatan sejarah, Buncit disebut menikah dengan seorang perempuan Betawi dan punya dua serta beberapa cucu.

"Usaha warung Buncit menjadi berkembang pesat dan semakin lama orang menyebutnya Warung milik Buncit. Tanpa disadari perkembangan kampung semakin ramai seramai dan semaju warung itu, sehingga lama kelamaan orang lebih mengenal nama Warung Buncit dari pada nama asli kampung itu sebelumnya," tulis Zaenudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com