Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama AH Nasution Pernah Dijadikan Nama Jalan di Tol

Kompas.com - 01/02/2018, 17:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum Ikatan Keluarga AH Nasution (Ikanas) mengusulkan nama sang Jenderal Besar diabadikan sebagai nama jalan, di Jakarta ternyata sudah ada Jalan AH Nasution.

Pemberian nama Jalan AH Nasution ini diputuskan melalui Keputusan Gubernur Nomor 958 Tahun 2004 yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Sutiyoso.

Dalam surat keputusan yang diterima Kompas.com, Sutiyoso menetapkan nama Jenderal Besar AH nasution untuk nama Jalan Jakarta Auto Ring Road, mulai Kampung Rambutan, Jakarta Timur sampai erbatasan Bekasi, dan Cilincing di Jakarta Utara.

Baca juga : Anies Minta Sosialisasi Nama Jalan AH Nasution Dihentikan

Dalam Kepgub itu disebutkan, penetapan ini untuk mengenang dan menghargai jasa pahlawan. Selain itu, sifat ketokohan AH Nasution dianggap sesuai jika diabadikan di Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Asti membenarkan bahwa ketika itu nama Nasution ditetapkan nama di ruas tol.

Namun, menurut dia, belakangan ini nama yang lebih populer digunakan yakni Tol Lingkar Luar Timur. "Waktu penetapan itu tidak ada warganya," kata Asti, Kamis (1/2/2018).

Asti mengatakan, hingga kini Kepgub tersebut belum dicabut. Ia tengah mengumpulkan informasi dan berbagai usulan terkait perubahan nama jalan di Jakarta. "Kami ikuti instruksi dari Pemprov dan Gubernur," ujar dia. 

Baca juga : Akan Revisi Kepgub, Anies Ingin Penamaan Jalan Libatkan Warga

Sebelumnya, muncul usulan untuk mengubah nama Jalan Mampang Prapatan-Jalan Warung Buncit Raya menjadi Jalan AH Nasution.

Usulan itu disampaikan Ikatan Keluarga AH Nasution. Usulan ini sempat disosialisasikan kepada warga setempat untuk pengumpulan pendapat warga.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian meminta sosialisasi dihentikan sebelum Kepgub Nomor 28 Tahun 1999 mengenai pedoman penetapan nama jalan, taman, bangunan umum di lingkungan DKI Jakarta direvisi. Ia ingin perubahan nama juga melibatkan sejarawan, budayawan, hingga ahli tata kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com