Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedapatan Mengamen, 2 Remaja Asal Karawang dan Banyumas Diamankan

Kompas.com - 02/02/2018, 21:31 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua remaja asal Karawang, Jawa Barat, dan Banyumas, Jawa Tengah diamankan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Mereka diamankan karena kedapatan mengamen dari satu angkot ke angkot lainnya di Kalideres, Jakarta Barat.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Surya mengatakan, hal ini sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Dalam perda tersebut diatur pelarangan memberi dalam bentuk apapun di jalanan.

"Iya, dua remaja perempuan kami amankan saat petugas kami melakukan pengawasan. Mereka kedapatan sedang mengamen dengan kotak musik di Pesakih, Kalideres," kata Surya, Jumat (2/2/2018).

Ia mengatakan, kedua remaja itu sebelumnya lari ketika melihat petugas. Namun, petugas segera mengamankan mereka.

Baca juga: Mengamuk Tengah Malam dan Resahkan Warga, Pemuda Ini Diamankan Dinsos

Saat ini, kedua remaja tersebut telah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat. Mereka akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut agar tidak kembali mengamen di jalanan.

Salah seorang pengamen, M (17) mengatakan, ia nekat ke Jakarta untuk membantu kedua orang tuanya.

"Hasilnya buat membantu orang tua dan buat makan saja," kata M kepada petugas.

Baca juga: Mengamuk Tengah Malam dan Resahkan Warga, Pemuda Ini Diamankan Dinsos

Kedua remaja itu mengaku, mengamen dengan menyewa kotak musik Rp 15.000 setiap hari Senin-Jumat. Mereka menyewa kotak musik Rp 20.000 pada Sabtu dan Minggu. Setiap hari, mereka bisa mendapatkan Rp 100.000. Pendapatan itu mereka bagi dua.

"Saya cuma lulusan SD, bagaimana mau cari kerja," ujar M.

Kompas TV Sang pengamen melihat aksi Geng Kapak yang sedang menodong sopir truk kontainer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com