Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tanggapi PKL Barang Bekas yang Okupasi Trotoar Stasiun Kebayoran

Kompas.com - 03/02/2018, 23:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang barang bekas kembali mengokupasi trotoar di kawasan Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2018). Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Sabtu pagi, sekitar 10 lapak barang bekas berbentuk tenda sengaja dipasang di trotoar.

Jarak antara satu lapak dengan lainnya hanya berkisar dua meter. Tampak berbagai macam barang bekas dijual, seperti sparepart motor, helm, ponsel, dan sepatu.

Saat itu, tak banyak pejalan kaki yang melintas. Begitu pula petugas Satpol PP yang tak terlihat berada di lokasi. Hal tersebut dimanfaatkan para pedagang berjualan.

Menanggapi hal ini, Camat Kebayoran Lama Sayid Ali mengatakan, pihaknya kerap melakukan penindakan khususnya pada hari kerja. Namun, Sayid mengaku penindakan jarang dilakukan pada Sabtu dan Minggu karena keterbatasan personel.

Baca juga: Pedagang Barang Bekas Okupasi Trotoar Stasiun Kebayoran

Petugas Satpol PP yang sebelumnya bertugas di kawasan itu, pada Sabtu dan Minggu biasanya dialihkan untuk menjaga pengaturan underpass di sekitar Lebak Bulus.

"Ini, kan, mereka bekas pedagang Taman Puring. Sudah berkali-kali ditindak, tetapi masih bandel juga. Kemarin ada usulan dari bawah untuk ditata, tetapi itu baru usulan saja," kata Sayid kepada Kompas.com.

Saat ini, rencana penataan PKL masih dibahas di musrenbang. Meski demikian, ia memastikan, pihaknya tetap akan menindak PKL atau pihak lain yang mengokupasi trotoar.

Kompas.com menanyakan hal ini kepada salah seorang pedagang sepatu bekas. Ia mengatakan, beberapa kali petugas Satpol PP melakukan razia, khususnya pada hari kerja.

Baca juga: PKL yang Okupasi Trotoar Sudirman Akan Direlokasi

Namun, pada Sabtu seperti saat ini, Satpol PP jarang melakukan razia. Hal itulah yang membuat pedagang tersebut leluasa berjualan.

"Santai, Mas. Enggak ada Satpol PP kalau hari Sabtu begini," ujar pedagang yang enggan disebutkan namanya itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com yang sering melintas di kawasan itu, trotoar di kawasan Stasiun Kebayoran Lama sudah lama diokupasi pedagang barang bekas. Namun, jumlahnya semakin hari semakin sedikit, khususnya pada hari kerja.

Kompas TV Penertiban pedagang kaki lima selalu menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penataan pedagang kaki lima di sejumlah titik belum optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com