Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Realisasi OK Otrip untuk Sopir Angkot Tanah Abang...

Kompas.com - 05/02/2018, 06:34 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menawarkan para sopir Tanah Abang mengikuti program One Karcis One Trip (OK Otrip). Tawaran itu diberikan Sandiaga seusai melakukan pertemuan dengan perwakilan sopir angkot Tanah Abang pada Jumat (2/2/2018).

Para sopir angkot Tanah Abang diperbolehkan kembali melintas di Jalan Jatibaru Raya pukul 15.00-08.00 selama menunggu realisasi OK Otrip.

Melalui program OK Otrip, Sandiaga menjanjikan para sopir mendapatkan gaji ke-13 dan BPJS. Para sopir juga akan diberikan gaji sesuai nilai UMP Rp 3,6 juta tiap bulannya. Kemudian, mereka juga tak perlu bekerja dari pagi hingga malam.

Para sopir yang mengikuti program OK Otrip hanya beroperasi delapan jam. Modal kerja gaji sopir dan bensin akan ditanggung pemilik kendaraan atau koperasi terlebih dahulu.

Baca juga: Sandiaga Tawarkan OK Otrip untuk Sopir Angkot Tanah Abang

Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.
Pekan ini, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menginventarisasi jumlah angkot yang akan ikut program tersebut. Dishub DKI akan menggelar pertemuan dengan para pemilik dan koperasi angkot Tanah Abang.

Penerapan OK Otrip di Tanah Abang akan dikebut dalam waktu 1 bulan. Sandiaga menyebut para sopir setuju dengan program tersebut.

"Kesepakatan pertama adalah Pemprov DKI dan para perwakilan (sopir angkot) setuju dan mendukung program OK Otrip Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat inplementasi OK Otrip," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/2/2018).

Sopir angkot menanti realisasi OK Otrip

Sopir angkot Tanah Abang diberi nasi kotak sambil menunggu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/2/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Sopir angkot Tanah Abang diberi nasi kotak sambil menunggu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/2/2018).
Seorang sopir angkot M08, Hendri, menyampaikan keinginannya bergabung dalam program tersebut. Dia membayangkan tak perlu lagi bersusah payah mencari penumpang dari pagi hingga malam.

Dengan mengikuti OK Otrip, ia menyebut akan mendapatkan kepastian jumlah pendapatan yang didapatkan setiap bulan.

"Kalau sekarang, kan, (pendapatan) enggak menentu ya pendapatan per hari, apalagi setelah jalan (Jalan Jatibaru Raya) ditutup, tetapi kalau ikut (OK Otrip), kan, ibaratnya sudah tahu sebulan pasti dapat uang. Jadi, mengatur rumah tangga juga gampang," ujar Hendri.

Baca juga: Ditawari Sandiaga Ikut OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Cuma Senyum

Hal serupa disampaikan sopir angkot M08 lainnya, Ipul. Ia mengatakan, di usianya yang menginjak 60 tahun ini sulit bekerja terlalu lama. Melalui OK Otrip, selain mendapat gaji layak, dia juga tidak perlu bekerja sampai larut malam.

"Saya kira semua anak-anak mau ya. Enggak perlu ngetem sana sini lagi, tinggal ikut aturan saja. Kami juga enggak perlu lagi stres mikirin setoran. Kalau dapat (gaji) Rp 3,6 juta ya sudah lumayanlah, sudah mengangkat derajat orang bawah," ujar Ipul.

Kekhawatiran pengusaha angkot

Angkot Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)Stanly Ravel Angkot Ok Otrip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)
Berbeda dengan sopir, beberapa pengusaha angkot justru khawatir dengan OK Otrip. Petrus Tukimin, pemilik angkot M08, menjelaskan hal-hal yang masih belum disepakati pengusaha angkot.

Halaman:


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com