Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sandiaga Jalankan Diplomasi Makan Siang ala Jokowi...

Kompas.com - 05/02/2018, 06:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Sopir angkot Tanah Abang sudah berdamai dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Permintaan sopir angkot agar Jalan Jatibaru dibuka sudah tak dilakukan lagi seiring kesepakatan di antara kedua pihak. Sopir angkot bahkan menerima program OK Otrip yang ditawarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Ada sebuah cara yang dilakukan Sandiaga saat bernegosiasi dengan sopir angkot. Sandiaga meniru langkah diplomasi makan siang ala Presiden Joko Widodo saat masih menjabat gubernur DKI Jakarta.

Sempat marah

Sopir angkot Tanah Abang pertama kali diterima di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (31/1/2018). Para sopir sudah berdemo beberapa kali di Tanah Abang dan Balai Kota sebelum akhirnya diterima Sandiaga.

Saat itu, para sopir sudah tiba sejak pukul 09.30. Perwakilan sopir diizinkan masuk ke Balai Kota dan dijanjikan bisa bertemu langsung dengan Sandiaga. Namun, mereka harus menunggu beberapa jam. Sandiaga baru bisa menemui mereka sekitar pukul 12.00.

Sandiaga mengaku marah karena para sopir tidak dijamu makan siang sebelum bertemu dengannya. Mereka hanya diberikan kopi selama menunggu Sandiaga.

"Saya bilang kasih makan dulu mereka. Setelah kasih makan, baru kami bertemu. Ini datang mereka belum makan semua. Saya bilang makan dulu, bertemu sudah kalem," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Menanti Realisasi OK Otrip untuk Sopir Angkot Tanah Abang...

Sandiaga mengaku belajar hal ini dari Presiden Jokowi. Ketika Presiden masih menjabat gubernur, Jokowi sering mengundang makan warga yang memiliki masalah.

"Terus terang dapat ilmu itu dari Pak Jokowi dan Pak Jokowi bilang kalau sudah makan, kan, orang lebih tenang," ujarnya.

Rapat pada hari itu tidak menghasilkan solusi apa-apa. Sandiaga menjanjikan solusi alternatif selain pembukaan Jalan Jatibaru kepada sopir, Jumat (2/2/2018). Sandiaga ingin menjamu para sopir dengan makan siang pada pertemuan Jumat itu.

"Jumat, kami undang lagi di sini setelah shalat Jumat, lalu makan enak dulu," ujar Sandiaga.

Kesepakatan

Sopir angkot dan pengusaha angkot Tanah Abang foto bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai menyepakati OK Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/2/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Sopir angkot dan pengusaha angkot Tanah Abang foto bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai menyepakati OK Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Hari yang dijanjikan Sandiaga pun tiba. Seusai shalat Jumat, para sopir angkot mulai berdatangan kembali ke Balai Kota.

Kali ini, mereka langsung diterima di ruang rapim tanpa harus berdemo terlebih dahulu. Sandiaga menyapa mereka yang sedang menulis daftar hadir.
 
"Makan dulu ya, Pak, makan dulu," kata Sandiaga.

Benar saja, nasi kotak sudah disiapkan di ruang rapim begitu para sopir angkot tiba.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com