"Ini boleh langsung dimakan, nih?" tanya para sopir begitu duduk di kursi mereka.
Baca juga: Desakan Sopir Angkot Tanah Abang Membuahkan Hasil...
"Boleh, Pak, silakan langsung dimakan," kata seorang pegawai Balai Kota.
Sementara itu, Sandiaga sendiri tidak ikut makan bersama mereka. Ia bergegas ke ruang kerjanya di lantai dua.
Entah karena diplomasi makan siang atau tidak, pertemuan hari itu nyatanya membuahkan hasil.
Hari itu, sopir angkot sepakat tawaran OK Otrip yang diberi Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Minta Kadishub Jamu Sopir Angkot dengan Prasmanan
"Jadi, saya mewakili semua trayek di sini. Intinya saya mendukung apa yang diberikan pemerintah. Saya yakin, saya sebagai pengusaha kecil itu adalah yang terbaik. Jadi, intinya kami tidak keberatan dibikin OK Otrip ini," kata Sitombuk, salah satu pengusaha angkot.
Sistem OK Otrip segera diterapkan di Tanah Abang. Sandiaga meminta Dinas Perhubungan DKI mengejar penerapannya dalam waktu satu bulan.
Mulai pekan ini, pengusaha angkot mulai diajak bicara menyepakati tarif serta rute mereka.
Meski sudah sepakat, ternyata diplomasi makan siang Sandiaga belum berakhir.
Baca juga: Sandiaga: Sopir Angkot Tanah Abang Setuju dan Dukung Program OK Otrip
Sandiaga meminta Dinas Perhubungan DKI tetap menyiapkan makan siang untuk sopir angkot sebelum rapat persiapan OK Otrip. Kali ini, Sandiaga meminta makanan prasmanan, bukan nasi kotak.
"Jadi, Pak Andri sudah dua kali (pertemuan), nasi kotak, nih, Pak. Masa di sini makannya nasi kotak? Jadi, nanti pas Senin, harus prasmanan, ya," kata Sandiaga.