Ia menambahkan, besi-besi beton tersebut tidak bisa diangkat bersama-sama, tetapi harus dicacah terlebih dahulu dan diangkat satu per satu.
Sementara itu, longsoran tanah relatif sudah bisa diangkat dua ekskavator yang ditempatkan di bagian atas tebing Jalan Perimeter Selatan.
Satu alat penghancur beton dan satu crane diturunkan untuk menyingkirkan reruntuhan beton.
Baca juga: Kondisi Terkini Mukhmainna, Korban Tembok Ambrol di Perimeter Selatan
Namun, hingga Selasa malam, baru sedikit reruntuhan yang dapat diangkat petugas di lapangan.
Curah hujan tinggi penyebabnya
Di sisi lain, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Puslabfor Mabes Polri menyampaikan hipotesisnya terkait penyebab ambrolnya tembok Perimeter Selatan.
"Olah TKP dilakukan enam jam dan sementara ini, berdasarkan keterangan Puslabfor Polri, curah hujan yang tinggi menjadi alasan utama penyebab ambrolnya tembok Perimeter Selatan," ujar Yusep.
Meski demikian, Yusep menambahkan, pihaknya bersama Puslabfor tetap melakukan upaya lain untuk mendapatkan keterangan yang memungkinkan menjadi petunjuk penyebab lain peristiwa tersebut.
Baca juga: Polri Akan Selidiki Penyebab Tembok Perimeter Selatan Ambrol
"Kami telah mengambil keterangan dari pihak-pihak terkait, baik masyarakat setempat, PT Waskita, PT KAI, maupun pihak Avsec untuk menguatkan situasi yang terjadi kemarin sore," ujar Yusep.
Adapun hasil lengkap olah TKP kemarin baru akan keluar dalam kurun waktu seminggu. Selama hasilnya belum keluar, penyebab utama ambrolnya tembok Perimeter Selatan adalah curah hujan yang tinggi.