Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Alfian Tanjung Pertanyakan Kunjungan Kader PDI-P ke Partai Komunis China

Kompas.com - 08/02/2018, 05:26 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Alfian Tanjung menanyakan apakah benar pengurus PDI Perjuangan mengirim kadernya untuk menemui Partai Komunis China.

Pertanyaan ini disampaikan kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristianto yang menjadi saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Alfian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Alfian merupakan terdakwa kasus pencemaran nama baik terkait pernyataannya yang menuding 85 persen anggota PDI-P merupakan anggota PKI.

"Saya baca dari beberapa media bahwasannya untuk memperkuat kaderisasi, PDI-P mengirim beberapa kadernya menemui Partai Komunis China, betul?" kata pengacara Alfian, Ismar.

Baca juga : Tudingan Alfian soal PKI Disebut Pengaruhi Elektabilitas PDI-P

Atas pertanyaan ini, Hasto membantah bahwa pertemuan dengan Partai Komunis China terkait kaderisasi. Hal itu, kata Hasto dilakukan hanya untuk studi banding.

Hasto mengatakan, tak hanya kader PDI-P yang pernah mendatangi partai tersebut. Partai lain seperti PKS, Golkar, dan Demokrat juga pernah menemui mereka.

Ia juga menyampaikan bahwa PDI-P pun melakukan kunjungan ke partai politik negara lain, di antaranya, Jepang dan Jerman.

Hasto mengatakan, kedatangan PDI-P tidak mewakili pemerintah sehingga tidak berkewajiban untuk menemui pemerintah China.

"Seluruh partai politik di Indonesia studi banding ke PKC, bukan hanya PDI-P," ujar Hasto.

Baca juga : Dalam Sidang Alfian Tanjung, Hasto Bantah PDI-P Disusupi Kader PKI

Pengacara Alfian kemudian menyampaikan perihal tuduhan PDI-P yang mengatakan Alfian menyebut 85 persen kader PDI-P merupkan anggota PKI.

Ia menunjukkan buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" serta memutarkan rekaman yang berisi soal kader PDI-P, Ribka Tjiptaning. Hasto pun keberatan karena menilai tidak ada kaitannya dengan pokok perkara.

"Tahu siapa itu yang pidato?" kata Ismar.

"Tahu, dari gambarnya itu adalah Ribka Tjiptaning, tapi dari pernyataannya itu saya enggak tahu. Substansinya tadi kurang jelas," ujar Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com