Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Kecelakaan Tanjakan Emen Dapat Santunan Jasa Raharja

Kompas.com - 11/02/2018, 15:40 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Camat Ciputat Timur Durahman menyebutkan bahwa korban meninggal dalam kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

"Kalau bantuan itu dapat dari Jasa Raharja sekitar Rp 50 juta per orang. Sudah diberikan di RSUD Tangerang," kata Durahman, kepada awak media, di Taman Makam Legoso, Minggu (11/2/2018).

Durahman menambahkan, bantuan juga diberikan pihak Kecamatan Ciputat Timur berupa fasilitas pemakaman. Pemberian hal tersebut merupakan inisiatifnya ketika tahu para korban adalah warga Pisangan, Ciputat Timur.

"Dari kami bantuannya cuma fasilitas pemakaman. Awalnya saya inisiatif untuk buat makam massal untuk para korban, tetapi belakangan ada beberapa keluarga yang minta makam sendiri," sebutnya.

Baca juga: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Ini Penilaian Dirjen Pehubungan Darat

Dari 26 warga Pisangan yang meninggal, sebanyak 22 jenazah dimakamkan Taman Makam Legoso. Sedangkan empat jenazah lainnya dimakamkan di Cirebon, Medan, dan Ciledug.

Kecelakaan maut menimpa satu bus rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat. Sekitar 150 orang rombongan koperasi itu menaiki tiga bus yang tengah melakukan kegiatan di kawasan Bandung dan Subang, Jawa Barat. 

Satu bus yang berada di depan terguling saat melintasi Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Penyebab kecelakaan bus diduga mengalami rem blong. Sementara dua bus lainnya selamat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com