Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Emah dan 2 Anaknya oleh Sang Suami

Kompas.com - 15/02/2018, 15:52 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan menjelaskan kronologi pembunuhan yang dilakukan Muchtar Effendi alias Pendi (60) kepada istri dan dua anak tirinya.

Kepada polisi, Pendi mengaku membunuh istrinya, Emah (40), setelah keduanya terlibat percekcokan.

"Jadi, keduanya ini terlibat percekcokan. Dari pengakuan tersangka, dia kesal dan merasa tersinggung saat dipukul korban, lalu pergi ke kamar belakang mengambil belati," ucap Harry di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2018).

Baca juga: Ini Alasan Polisi Tetapkan Pendi Tersangka Pembunuhan Istri dan Anak Tirinya

Setelah mengambil belati, lanjutnya, Pendi kembali masuk ke dalam kamar dan menusukkan benda tajam ke tubuh sang istri.

Pendi melancarkan aksinya secara membabi buta karena kondisi kamar gelap. 

Saat itu, anak kedua Emma, Mutiara (11) terbangun dari tidur dan berteriak. 

Baca juga: Warga Tak Kaget Pendi Ternyata Pembunuh Istri dan Dua Anak Tirinya

"Mutiara ini bangun dan teriak, 'Mama... Mama... Mama'. Saat itu, tersangka langsung menikam Mutiara juga," ujarnya. 

Setelah itu, anak pertama Emma, Nova (19), juga terbangun dari tidurnya. Pendi langsung mencekik leher anak tirinya sebelum berteriak. 

"Anak yang paling besar ini jadi korban terakhir. Saat dia terbangun dan mau teriak, langsung dicekik tersangka sambil menusukkan belatinya. Kondisi semua korban berada dalam satu kamar," kata Harry.

Baca juga: Bunuh Istri dan Kedua Anak Tirinya, Pendi Minta Maaf

Sebelumnya, warga Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, dihebohkan pembunuhan yang dilakukan Pendi terhadap Istri dan dua anak tirinya pada Senin (12/2/2018).

Percekcokan keduanya diketahui karena masalah cicilan mobil yang baru dibeli Emah.

Pendi tidak mau memberikan uang cicilan untuk membayar mobil, lalu timbul percekcokan panjang yang berakibat pada tewasnya Emah, Mutiara, dan Nova.

Kompas TV Polisi telah menetapkan Muchtar Efendi sebagai tersangka kasus pembunuhan istri dan dua anak tirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com