Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk Komplotan Begal yang Biasa Beraksi di Kawasan GDC

Kompas.com - 22/02/2018, 20:39 WIB
Iwan Supriyatna,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Depok, Jawa Barat, membekuk 13 terduga pelaku pencurian disertai kekerasan atau begal. Komplotan begal ini biasa melakukan aksinya di tempat sepi sekitar perumahan Grand Depok City (GDC).

"Mereka menjerat korbannya dengan menjadikan perempuan sebagai umpan. Selanjutnya, para pelaku melakukan penganiayaan dan mengambil barang milik korban," kata Kasatreskrim Polresta Depok Komisaris Putu Kholis Aryana di Mapolres Depok, Kamis (22/2/2018). 

Adapun 13 terduga pelaku begal ini terdiri dari 11 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka berasal dari dua kelompok yang berbeda. 

Baca juga: Hati-hati! 125 Titik di Cengkareng, Palmerah, dan Kalideres Rawan Begal

Kelompok pertama terdiri dari 7 orang dan melakukan aksinya pada Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 23.00 di Boulevard Grand Depok City. 

"Saat itu, korban bernama Toni Setiawan (17) hendak mengantarkan saudari KA (18) ke rumahnya dengan sepeda motor, kemudian dihadang dua pemuda," kata Putu.

Dua pemuda berinisial DS (16) dan FS (17), lanjutnya, langsung memukulkan bambu ke tubuh korban. 

Baca juga: Polisi Tembak Mati HR, Spesialis Begal dengan Senjata Api di Jakarta Barat

"Setelah dipukuli, korban melarikan diri. Pelaku membawa kabur barang korban," ucapnya.

Kelompok kedua terdiri dari enam orang dan melakukan aksi pada Sabtu (17/2/2018) sekitar pukul 02.30 di Jembatan Grand Depok City.

"Pelaku bahkan membuang korban ke Sungai Ciliwung. Beruntung korban selamat," kata Putu.

Baca juga: Atasi Begal Saat Malam, Para Wanita di Desa Ini Minta Dilatih Bela Diri

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dikenai Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan balai pemasyarakatan untuk hukuman tersangka di bawah umur. 

Kompas TV Dua pelajar ini masih duduk di bangku SMK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com