JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memahami keluhan para sopir angkot Tanah Abang, Jakarta Pusat soal skema OK Otrip yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta, khususnya terkait target jarak tempuh 190 kilometer per hari. Para sopir mengatakan target itu sulit dicapai pada rute pendek angkot-angkot di Tanah Abang.
Sandiaga mengatakan, pihaknya sedang mencari formula yang tepat untuk menyesuaikan sistem dengan kondisi di lapangan.
"Jadi bagaimana kami bisa menemukan formula kilometer yang tepat untuk OK Otrip dan bisa masuk dalam negosiasi akhir dengan para pengemudi dan para operator," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (26/2/2018).
Ia mengatakan, sebagian besar pengemudi dan operator sudah memberi masukan. Dari masukan mereka, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menetapkan formula yang tepat untuk sistem OK Otrip di Tanah Abang, baik masalah jarak, juga tarifnya.
Menurut Sandiaga, sebenarnya sudah banyak sopir angkot Tanah Abang yang bergabung dengan OK Otrip.
"Tapi ada beberapa yang belum tersosialisasi dengan baik," kata dia.
Pada Kamis pekan lalu, puluhan sopir mikrolet M08 trayek Tanah Abang-Kota melakukan aksi mogok di kawasan Tanah Abang. Para sopir menolak target jarak tempuh 190 km per hari yang harus dicapai para sopir.
Baca juga : Soal Target Jarak Tempuh Angkot OK-Otrip, Ini Saran Organda
Mereka beralasan, dengan adanya kemacetan dan pendeknya rute M08, target tersebut mustahil tercapai. Dari hitungan mereka, jarak tempuh yang bisa dicapai di bawah 150 km per hari.
Para sopir juga mendapat informasi bahwa akan ada pembatasan mikrolet M08 yang bisa bergabung dalam OK Otrip, dari 200-an angkot yang beroperasi saat ini, mikrolet M08 yang dibutuhkan untuk program itu hanya 70-an unit.
Jika benar demikian, para sopir itu khawatir tidak bisa ikut OK Otrip dan kemudian kalah bersaing dengan mikrolet OK Otrip karena tarif yang ditawarkan jauh lebih murah.
Baca juga : Penolakan Sopir Angkot Tanah Abang di Tengah Keuntungan OK Otrip
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.