Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Ganjil Genap di Tol Bekasi Denda Rp 500 Ribu

Kompas.com - 08/03/2018, 12:47 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian siap memberlakukan pembatasan kendaraan di gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur dengan sistem nomor plat ganjil-genap mulai Senin (12/3/2018) mendatang.

Pelaksanaan peraturan itu akan sama saja dengan yang sudah diterapkan di beberapa jalan di Jakarta, termasuk soal sanksi bagi yang melanggar.

"Sama saja, tidak ada yang beda termasuk soal sanksi tilangnya. Besaranya itu Rp 500 ribu untuk tilang," kata Kepala Bagian Operasiobal (Kabag Ops) Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin di pintu Tol Bekasi Barat I, Kamis.

Namun, proses tilang tidak akan langsung dilakukan saat aturan itu mulai diterapkan. Polisi akan memberikan masa tenggang sebagai bagian dari sosialisasi.

Baca juga : BPTJ Sebut Ganjil-Genap Akan Tingkatan Kecepatan Rata-rata Kendaraan

"Sebenarnya sudah bisa kami tilang karena perintah sudah ada, tapi dua-tiga hari akan kami coba dulu secara persuasif," kata Benyamin.

Polisi sudah menyiagakan beberapa personel di lokasi. Mereka akan bekerja sama dengan jajaran satlantas Bekasi untuk memberlakukan sistem itu.

Sementara untuk mengantisipasi melonjaknya peningkatan volume kendaraan di jalur arteri, yakni di Jalan Inspeksi Kalimalang, Korlantas akan mengandeng kepolisian wilayah, yakni Bekasi Kota, Bekasi Barat, dan Jakarta Timur.

"Sudah pasti akan ada peningkatan di jalan arteri, kendaraan yang tidak bisa masuk ke pintu Bekasi Barat dan Timur akan beralih jalur Kalimalang. Untuk mengantisipasi kepadatan kami  siapkan 150 personel di sana," kata Benyamin.

Baca juga : Jelang Penerapan Ganjil-Genap, Jalan Arteri Kota Bekasi Diperbaiki

Direktur Preservasi Jalan Kementerian PU-Pera Hedy Rahadian sebelumnya memprediksi, akan ada peningkatan 40 persen volume kendaraan di jalan arteri Kalimalang sebagai imbas dari pemberlakuan sistem ganjil genap.

"Jalur itu menjadi jalan alternatif bagi warga yang terdampak menuju ke Jakarta atau mencari pintu tol lain. Peningkatan pada jam 06.00-09.00 WIB diperkirakan mencapai 40 persen di Kalimalang," kata Hedy di kantor Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com