Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Suami Istri di Kampung Akuarium Merawat Anak Penderita Mikrosefalus

Kompas.com - 10/03/2018, 06:15 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

"Akhirnya saya menerima, saya dinasihati sama orang kalau (anak) itu titipan Allah, jangan disia-siakan," ujar Sulastri dengan mata berkaca-kaca.

Merawat Fahri

Saat masih di dalam kandungan, Fahri terkena sebuah virus yang membuat perkembangan tubuh dan kepalanya menjadi tidak seimbang.

Kondisinya tidak jauh berubah ketia setelah lahir hingga kini. Fahri hanya bisa tertidur di sebuah ayunan yang terbuat dari kain jarik dan dipasang di tiang.

Fahri tak bisa berbicara atau berinteraksi.

Reaksi yang biasa dilakukan adalah tersenyum ketika merasa senang. Mata yang terbuka menandakan Fahri masih ingin ditemani sang Ibunda.

Warna kulit Fahri sangat cerah karena jarang keluar rumah. Ia hanya keluar rumah untuk mandi karena tak ada kamar mandi di dalam selter.

Baca juga: Di Panama Ditemukan Bayi dengan Mikrosefalus Diduga Terjangkit Zika

Badan fahri dibersihkan di dalam sebuah bak air yang berada tak jauh dari rumah.

Tinggi Fahri terus bertambah, tetapi tubuhnya terlihat kurus. Usia Fahri kini 9 tahun, tetapi berat badannya hanya 10 kilogram.

Setiap harinya, Fahri diberi makan bubur dan susu.

Sulastri pernah memberi makan Fahri nasi, tetapi makanan jenis itu tak bisa ditelan.

Baca juga: Anies: Kampung Akuarium Sudah Dibongkar, Kami Mau Bangun dari Puing-puing

Hal itu pula yang membuat Sulastri merasa sedih ketika melihat anak lain dapat makan enak, sementara anaknya hanya bisa makan bubur selama 9 tahun.

Sulastri berceletuk ingin membeli sebuah blender untuk membuatkan Fahri jus buah. Namun, keinginan itu belum tercapai karena tidak memiliki uang. 

"Saya pernah coba memberi nasi, tetapi dimuntahin keluar semua. Jadi saya kasih bubur saja. Pengin bikin jus, tetapi saya enggak punya blendernya, buah-buahan, kan, ada vitaminnya, ya," ujarnya. 

Keterbatasan biaya

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com