Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Bersihkan Lautan Sampah di Muara Angke dengan Tangan Kosong

Kompas.com - 17/03/2018, 13:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas gabungan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara membersihkan sampah di lautan sampah Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (17/3/2018). Para petugas itu tampak membersihkan sampah dengan tangan kosong.

"Sekarang ini kita belum pakai alat berat karena kontur tanahnya masih lunak, khawatir amblas. Nanti kalau memang bisa (beroperasi), kita kerahin (alat berat) untuk mempercepat supaya cepat selesai," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepualauan Seribu Yusen Hardiman, Sabtu (17/3/2018).

Yusen menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan UPK Badan Air DKI Jakarta untuk bisa menghadirkan dua alat berat amfibi berjenis backhoe. "Rencananya turun dua amfibi, kalau manual begini saja, kapan kelarnya," kata dia.

Baca juga : Sandi Sebut Sampah di Teluk Jakarta Ada Sejak 2014 dan Belum Ditangani

Yusen juga menyampaikan, sampah yang memenuhi kawasan hutan bakau itu volumenya mencapai 1.000 meter kubik.

Namun, ia tidak bisa memprediksi berapa berat keseluruhan sampah yang mengendap di sana.

Menurut dia, 90 petugas kebersihan diterjunkan bersama delapan truk dan empat kapal untuk membersihkan sampah ini.

Yusen menargetkan, pembersihan sampah dapat selesai dalam waktu satu pekan. "Kita akan makan waktu sepekan kurang lebih, jadi enggak bisa juga kan (terburu-buru)," ucap dia. 

Sampah-sampah tersebut nantinya diangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang.

Baca juga : Saking Tebalnya Sampah di Muara Angke, Orang Bisa Berdiri di Atasnya

Lautan sampah ini tampak di pesisir kawasan hutan bakau Muara Angke. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah yang terdapat di kawasan tersebut didominasi sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan.

Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan. Fenomena itu terjadi sejak Desember 2017, sementara sampah mulai menumpuk pada awal Februari 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com