Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Bicara Serius soal Keresahan Jelang Perombakan Pejabat DKI

Kompas.com - 22/03/2018, 09:09 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan diklat yang diikuti oleh pejabat eselon II Pemprov DKI Jakarta dimanfaatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk berbicara serius.

Sandiaga ingin diklat yang diikuti para pemegang posisi kepala dinas, kepala badan, hingga asisten sekda itu bisa menjadi ajang refleksi diri.

"Saya ingin sampaikan ini karena saya jarang bicara seserius ini. Biasanya banyak bercanda-candanya, tetapi ada sesi-sesi yang saya rasa kita harus betul-berul self reflection," ujar Sandiaga di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian, Jl Raya Puncak KM 11, Desa Bendungan, Ciawi, Bogor, Rabu (21/3/2018).

Salah satu pembicaraan serius yang disampaikan Sandiaga yaitu masalah perombakan pejabat.

Baca juga : Di Depan Pejabat DKI, Sandiaga Blak-blakan soal Rencana Reshuffle Bulan April

Sesuai aturan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga baru bisa merombak pejabat setelah enam bulan menjabat. Bulan depan menjadi bulan keenam Anies-Sandiaga memimpin Jakarta.

Isu mengenai perombakan pun santer lagi meskipun belum ada kepastian apakah Anies-Sandiaga benar-benar akan merombak pejabat pada bulan depan atau tidak.

Sandiaga kemarin berbicara bukan untuk memastikan adanya perombakan itu, melainkan untuk menyampaikan kepada pejabat DKI bahwa proses akan dilakukan terbuka.

"Saya katakan enggak ada yang ditutupi. Saya sama Pak Anies komitmen untuk keterbukaan dan sebuah proses yang sangat transparan. Diklat ini akan memberi masukan kepada saya dan Pak Anies atas best of the best talenta yamg dimiliki Pemprov DKI," kata Sandiaga.

Menurut dia, diklat ini akan menjadi masukan bagi Anies-Sandi dalam menentukan pejabat. Dia memastikan, tidak ada unsur suka atau ketidaksukaan dalam proses penentuannya. Semua dilakukan berdasarkan profesionalitas, kinerja, dan integritas mereka.

Pejabat DKI, kata Sandiaga, tidak perlu repot-repot melobi demi sebuah jabatan. Selama mereka tidak mencuri, berkinerja baik, dan berintegritas, jabatan mereka akan aman. Bahkan, bisa saja naik jabatan.

"Jadi jangan pernah khawatir dengan posisi, jangan pernah khawatir bagaimana, apakah harus melobi, apakah harus lebih dekat," kata Sandiaga.

Baca juga : Sandiaga Tambah Posisi Baru di Direksi PT MRT Jakarta

Ia juga mengatakan, perombakan pejabat pada masa pemerintahannya ini akan dilakukan periodik.

Sandiaga menekankan kepada pejabat DKI bahwa jabatan yang mereka punya adalah amanah. Tujuan utama mereka adalah melayani warga Jakarta sebaik mungkin.

Pernah merombak

Anies dan Sandiaga pernah merombak pejabat DKI. Pada 10 Januari lalu, Anies melantik delapan pejabat yakni Artal Reswan sebagai Asisten Pemerintahan Setda, Bambang Sugiyono sebagai Asisten Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Permukiman, Syamsudin Lologao sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah, dan Agus Suradika sebagai Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com