"Kalau tebal begini (busanya), kita enggak latihan di sini. Takut anak-anak sesak napas kalau nyebur," katanya.
Ayun pun berencana mengadaka tes rontgen bagi para atlet untuk mengetahui kondisi pernapasan mereka setelah berlatih di tengah busa.
Di samping itu, Ayun menyampaikan, tidak ada masalah berarti yang diakibatkan dari kemunculan busa-busa tersebut. Gatal-gatal pun tak dirasakan oleh para atlet. "Kita selalu instruksikan untuk cuci langsung bersih-bersih setelah latihan," katanya.
Harapan para pendayung
Terlepas dari tumpukan busa, kata Ayun, KBT merupakan lokasi ideal untuk dijadikan tempat latihan dayung. Kehadiran warga yang lalu-lalang pun membuat olahraga itu semakin dikenal masyarakat.
Baca juga : Melihat Lautan Busa di KBT Marunda...
Ayun mengatakan, sulit mencari lahan seperti KBT untuk dijadikan tempat latihan mendayung. Selain ketiadaan lahan, dana yang digelontorkan pun tidak sedikit.
"Kita enggak gampang Mas ya, ini cabang olahraga (cabor) awam, cabor yang sulit yang kurang masyarakat tahu. Untuk mencari fasilitas air itu tempatnya jarang dan biayanya juga besar jadi harus ada campur tangan dari Pemprov," kata Ayun.
Ia pun berharap pemerintah segera membersihkan busa-busa yang memenuhi KBT agar para atlet dapat kembali berlatih dengan aman dan nyaman.
Ayun pun tak menolak bila pemerintah dapat menyediakan tempat latihan khusus yang jauh lebih baik. "Ya jangan ditanya itu mah mau banget," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.