Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengemudi Tolak Saat Petugas Mau Cek Tangki

Kompas.com - 26/03/2018, 17:11 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Viral dugaan kecurangan takaran bensin di SPBU 34-13501 yang ada di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, sampai saat ini belum terjawab secara pasti apa penyebabnya.

Arifin, pengawas di SPBU tersebut, menceritakan kronologi kejadian. Manurut dia, pada Rabu (21/3/2018), pengendara Nissan Serena  B 2224 SEB datang mengsisi Pertalite di mesin dispenser paling depan.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, berdua laki dan perempuan, sepertinya suami istri, dia minta isi full," ucapnya kepada media di Condet, Senin (26/3/2018).

Saat diisi oleh petugas SPBU, konsumen tidak terima dengan alasan kapasitas tangki bensin Serena hanya 60 liter, tetapi jumlah liter pada dispenser mancapai 78,10 liter.

Baca juga: Serena Kapasitas 60 Liter Diisi 78,1 Liter, Nozel Pertalite SPBU Condet Digembok

"Dia tidak terima, suaminya keluar langsung videoin dan istrinya itu ke kantor untuk mengadukan hal tersebut," katanya.

Setelah itu, menurut Arifin, pihaknya langsung menjalankan SOP berupa pengujian tera pada lokasi dispenser tersebut.

"Kami cek tera dengan konsumen langsung. Karena memang SOP-nya kan begitu, kalau ada konsumen curiga bisa langsung dilakukan pengujian," katanya.

Hasil pengecekan bersama tersebut ternyata tidak ada tanda kecurangan. Arifin juga mengatakan, konsumen menerima dengan hasil pembuktian yang dilakukan SPBU.

Baca juga: Ajaib, Kapasitas Tangki Nissan Serena Jadi 78 Liter di SPBU Ini

Sebagai bentuk tanggung jawab dan permintaan maaf, akhirnya pihak SPBU mengambil langkah kesepakatan dengan hanya membebani biaya Pertalite konsumen sebesar 55 liter.

"Kita clear-kan saat itu juga. Kami hanya bebani 55 liter ke konsumen, sisanya kami anggap sebagai penganti. Saya pikir ini sudah selesai, tapi tahunya diviralkan," ucapnya.

Arifin mengaku salah karena tidak langsung melakukan pengecekan pada tangki mobil konsumen. Menurut dia, ketika mobil konsumen akan diperiksa, konsumen tersebut menolak dengan alasan terburu-buru.

"Memang salahnya saya tidak langsung ngecek mobil, jadi pelajaran juga buat saya. Bukan saya menuduh, tapi untuk berjaga kejadian seperti ini. Alasannya dia waktu karena enggak ada waktu, mau buru-buru pergi," ujar Arifin.

Saat ditanya pendapat soal kenapa angka literannya bisa selisih jauh dari kapasitas tangki mobil, Arifin mengaku memang hal tersebut tidak wajar. Namun, ia membantah bila petugasnya lupa me-reset ulang sebelum mengisi mobil lain.

"Enggaklah, pasti dari nol dulu. Saya tidak menuduh, tapi mungkin bisa saja sudah dimodifikasi (mobilnya) karena dari hasil tes pun tidak ada kesalahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com