Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenhouse Marunda yang Diresmikan Jokowi, Hidup Segan Mati Tak Mau

Kompas.com - 27/03/2018, 06:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, Yasin Pasaribu mengakui jumlah warga yang memanfaatkan greenhouse atau rumah kaca di Rusun Marunda berkurang.

Yasin menilai, faktor ekonomi membuat penghuni berpaling dari greenhouse yang dibangun pada 2014 itu.

Ia mengatakan, produk pertanian dari greenhouse tersebut sulit bersaing di pasaran.

"Hasil dari itu (greenhouse) juga memang jauh dari yang di pasaran, lebih mahal hasil greenhouse. Untuk pasar itu susah mendapatkan pembelinya, (harga) segitu, kan, seharusnya (dijual) di swalayan atau di mal," kata Yasin saat dihubungi, Senin (26/3/2018).

Baca juga: Greenhouse Rusun Marunda yang Dimodali Jokowi Rp 450 Juta Tak Terurus

Akibatnya, keuntungan yang diperoleh para petani juga menurun.

Jaring tipis yang menyelimuti greenhouse di Rusun Marunda tampak bolong di beberapa bagian.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Jaring tipis yang menyelimuti greenhouse di Rusun Marunda tampak bolong di beberapa bagian.
Menurut Yasin, hal ini yang membuat mereka mulai meninggalkan greenhouse sebagai wadah bercocok tanam.

Di samping itu, tanaman-tanaman yang ditanam secara hidroponik juga tidak sesuai kebutuhan warga sekitar.

Baca juga: Bercocok Tanam dan Berbagi ala Petani Rusunawa Marunda

Sebut saja, pokcay atau caisim yang namanya masih terdengar asing di telinga para penghuni rusun.

"Selama ini kalau menanam juga bingung bibitnya dari mana. Begitu panen juga bingung mau dijual ke mana," katanya.

Bagian dalam greenhouse di Rusun Marunda yang ditumbuhi rumput liar.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Bagian dalam greenhouse di Rusun Marunda yang ditumbuhi rumput liar.
Kini, penghuni Rusun Marunda memilih bercocok tanam di lahan-lahan yang tersedia di sekitar rusun.

Jenis tumbuhan yang ditanam pun lebih 'dekat' dengan masyarakat seperti cabai, terong, dan tomat.

Baca juga: Dulu Bisa Raup Rp 15 Juta Per Bulan, Pertanian di Rusun Marunda Kini Lesu

Akibatnya, greenhouse itu seolah hidup segan mati tak mau di tengah keramaian rusun.

Diresmikan Jokowi

Greenhouse tersebut diresmikan Joko Widodo ketika ia menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2014 lalu. Dana pembangunan greenhouse itu pun disebut berasal dari kantung pribadi Jokowi.

Setelah menggunakan greenhouse, Kelompok Tani Marunda Hijau Rusun Marunda dapat meraup Rp 500.000 per hari dari sayur yang mereka tanam di greenhouse.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com