Bila ditotal, kelompok tani itu mendapatkan Rp 15 juta dalam sebulan pada 2014.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kini rerumputan liar tampak memenuhi greenhouse.
Deretan pipa paralon yang difungsikan sebagai wadah tanaman pun terlihat kosong.
Sementara, jaring-jaring tipis yang menyelimuti greenhouse juga robek di beberapa bagian.
Ernov, seorang petani yang ditemui Kompas.com mengatakan, greenhouse itu sudah tidak digunakan sejak Desember 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.