Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Polisi Jaga Aksi Demo Driver Taksi Online di Depan Istana

Kompas.com - 28/03/2018, 16:29 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa driver taksi online menuntut Permenhub Nomor 108 Tahun 2017 dicabut.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, pengamanan dilakukan di sejumalah titik di Jalan Medan Merdeka Barat yang dilalui massa aksi, seperti Patung Kuda Arjuna Wiwaha, hingga depan Istana Negara.

"Ada sekitar 1.000an personel. Kemungkinan jumlah massa sekitar 350 orang. Sebelumnnya memang sudah ada pemberitahuan kalau mereka mau melakukan aksi," ujar Roma di Jalan Medan Merdeka Barat.

Roma mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapat informasi bahwa titik kumpul aksi disepakati di sekitar IRTI. Namun, massa aksi malah berkumpul di depan Gedung Balai Kota. Bahkan, melawan arus di sekitar Patung Kuda. Hal itu menbuat kemacetan lalu lintas di lokasi tersebut.

Baca juga : Jangan Terulang Lagi, Doa Ayah Yun Siska yang Dibunuh Sopir Taksi Online

"Kami mendapat pemberitahuan ke polisi, mereka titik kumpul di IRTI, tapi apakah mereka ikut aturan?" ujar Roma.

Waktu aksi dibatasi hingga pukul 18.00. Pukul 16.03, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Polisi masih berjaga di lokasi. Dari orasi yang disampaikan, perwakilan driver taksi online akan diterima oleh pihak Istana.

Baca juga : Pengemudi Taksi Online Demo di Kawasan Istana, Lalu Lintas Macet

Aksi yang dilakukan driver taksi online menuntut agar Permenhub 108 Tahun 2017 yang mengatur tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek dicabut.

Di dalam aturan itu, setiap pengemudi taksi online diwajibkan membuat sim A umum dan membentuk koperasi. Begitu juga dengan kewajiban melakukan kir mobil. Hal ini dianggap merugikan bagi pemilik yang menjadikan kendaraannya sebagai taksi online. Mereka beranggapan aturan itu diskriminatif dan merugikan pengendara taksi online.

Kompas TV Aliansi Driver Online menemui Fraksi PDI Perjuangan di gedung DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com