Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video diunggah akun Facebook milik M Bagas R Wijaya yang menggambarkan kondisi penumpang Stasiun Duri melawan arus jalannya eskalator menjadi perbincangan di media sosial.
Video tersebut merupakan fakta di lapangan, namun pihak Stasiun Duri memberikan klarifikasi untuk menambahkan konteks kejadian hari itu.
Informasi yang beredar
Dalam video yang diunggah di Facebook pada Selasa (27/3/2018), Bagas mengirim pesan ke Forum Diskusi Transportasi Jakarta tentang pandangannya terhadap kejadian di video.
"Kondisi parah stasiun Duri sore hari ini (jam pulang kantor). Bisa dibilang lebih parah daripada stasiun Tanah Abang. Inikah kondisi di mana arsitektur modern tidak memperhitungkan pergerakan manusia? Terlihat penumpang yang memaksakan diri menaiki eskalator yang berjalan turun demi lebih cepat menyeberang peron. Ini sungguh sangat berbahaya. Entah siapa yang salah," tulis pemilik akun M Bagas R Wijaya seperti dikutip Kompas.com, Rabu (28/3/2018).
Videonya bisa dilihat di tautan ini.
Video berdurasi 30 detik tersebut menayangkan kejadian saat serombongan penumpang berusaha naik menggunakan eskalator yang berjalan turun.
Kejadian tersebut menyebabkan teriakan penumpang lainnya.
"Astaga.. astaga.. Eskalatornya parah banget, sih! Parah banget, ya, ampun," teriak perempuan dari balik kamera.
Penelusuran dan verifikasi
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subiyanto mengatakan, kehebohan penumpang saat itu akibat teriakan seseorang yang melihat asap.
"Pada saat (penumpang) turun ada teriakan dari salah satu orang, katanya ada asap. Penumpang yang di eskalator turun panik langsung naik di sana," kata Widy di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Rabu malam.
Ia mengatakan, petugas langsung mengecek eskalator tersebut. Setelah tidak ada penumpang, petugas memberhentikan laju eskalator tersebut.
"Setelah kami konfirmasi dan cek lapangan, teknisi kami tidak menemukan asap itu," kata Widy.
Ia menambahkan, kejadian tersebut terjadi di peron 5 jurusan Tangerang.
Peron tersebut menjadi posisi transit pengguna kereta KRL dari Peron 1 dan 2 asal Tanah Abang, Depok, Bogor dan Manggarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.