Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sepinya Lokbin PKL di Jakarta yang Menanti Pembeli...

Kompas.com - 04/04/2018, 12:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi Binaan (Lokbin) Taman Kota Intan terletak tak begitu jauh dari kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Jaraknya tak sampai 2 kilometer dari Taman Fatahillah dan masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Lokbin yang didirikan untuk menampung PKL di Kota Tua itu mempunyai fasilitas yang cukup baik. Sebut saja tenda-tenda besar yang memayungi pedagang dan pengunjung dari terik matahari hingga toilet dan mushala yang terawat rapi.

Namun, nasib para pedagang Lokbin Kota Intan tak seindah fasilitas di sana. Para pedagang mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung sejak awal Januari 2018. Akibatnya, banyak pedagang di sana yang menutup lapaknya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jumlah kios yang beroperasi tidak mencapai setengahnya. Jumlah pengunjungnya pun bisa dihitung dengan jari. Para pedagang terlihat asyik mengobrol di meja-meja karena tidak mempunyai konsumen untuk dilayani.

Baca juga : Saya Minta Pak Sandiaga Segera Buat Lokbin Ini Ramai Pengunjung...

Kamis (1/3/2018) lalu, Kompas.com bertemu dengan Amel, seorang pedagang pecel ayam yang mengaku belum mendapat pelanggan sejak dua hari terakhir.

"Dari tahun baru ke sini selalu sepi. Dari kemarin saja belum melayani (pembeli). Bahan-bahan makanannya terpaksa dibuang," kata Amel.

Kondisi Lokbin Cengkeh yang sepi dari pembeli.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Kondisi Lokbin Cengkeh yang sepi dari pembeli.

Ia mengatakan, penghasilannya jauh berkurang saat berjualan di lokbin. Pendapatannya sebagai pedagang di Lokbin disebut tidak mencapai setengah pendapatannya saat berdagang sebagai PKL di Kota Tua.

Ajeng, pedagang minuman di Lokbin Kota Intan, menuding menjamurnya PKL di Kota Tua sebagai penyebab sepinya Lokbin. 

"Semuanya (pembeli) sudah ketahan di sana, ngapain mereka jauh-jauh ke sini," katanya.

Ia pun menantikan ketegasan dari Pemerintah untuk menertibkan para PKL. Ia menuturkan, Pemerintah saat ini sudah tidak setegas dahulu dalam menindak para PKL

"Liat saja sekarang nanti habis Maghrib pasti banyak PKL di jalanan. Kalau dulu baru sedikit muncul saja langsung diangkut, sekarang kayak dibiarkan saja," kata Ajeng.

Kondisi Lokbin Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tampak sepi pembeli, Selasa (20/3/2018). Banyak kios yang kosong.KOMPAS.com/NURSITA SARI Kondisi Lokbin Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tampak sepi pembeli, Selasa (20/3/2018). Banyak kios yang kosong.

Lokbin Pasar Minggu

Lokbin Pasar Minggu di Jakarta Selatan rupanya mempunyai nasib yang sama dengan Lokbin Kota Intan. Ketika Kompas.com mengunjungi Lokbin Pasar Minggu pada Selasa (20/3/2018) nyaris tidak ada pengunjung yang datang.

Hampir setengah kios pun tak beroperasi, secarik kertas bertuliskan "Tutup" tertempel di depan kios. Sejak dibuka pada April 2017, Lokbin tersebut terus sepi pembeli.

Suparti, seorang pedagang, mengatakan lokasi  Lokbin Pasar Minggu yang terletak di belakang pasar dan terminal Pasar Minggu membuat orang malas berkunjung ke sana.

Baca juga : Sepinya Lokasi Binaan Pasar Minggu...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com