Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Jual Miras Oplosan, Penjual Kaget Ada yang Meninggal

Kompas.com - 04/04/2018, 13:31 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pemilik kios jamu yang menjual minuman keras (miras) oplosan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah memperjualbelikan miras selama dua tahun.

"Selama dua tahun pengakuan dia (RS) tidak masalah. Dia katanya kaget juga kenapa tiba-tiba ada yang meninggal," ujar Indra di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/4/2018).

Menurut Indra, miras tersebut dijual RS dengan kemasan plastik. RS pun menyediakan miras dengan berbagai pilihan rasa seperti strawberry dan aneka buah lainnya.

"Dia (RS) olah sendiri, dia nyari alkohol, dia nyari ExtraJoss, CocaCola, ada lagi cairan lain. Jadi orang bisa pesan rasanya. Dia sudah dua tahun jualan miras," kata dia.

Baca juga : 8 Orang Meninggal, Penjual Miras Oplosan di Jakarta Selatan Jadi Tersangka

Kepada polisi RS mengaku meracik miras seperti biasanya, tak ada perubahan atau hal yang berbeda dalam proses peracikannya.

"Dia (RS) ngakunya biasa aja (peracikan miras). Kami coba telusuri apa yang tidak biasa," ujarnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini sudah ada delapan korban tewas akibat mengkonsumsi miras oplosan ini. Tiga korban meninggal di RS Fatmawati Jakarta Selatan, tiga korban meninggal di RSUD Pasar Minggu, dan dua korban lainnya meninggal di RS Zahira Pasar Minggu.

Baca juga : Usai Pesta Miras Oplosan, 2 Remaja Tewas, 1 Kritis

Inisial kedelapan korban meninggal adalah W (32) warga Srengseng Sawah, AL (39) warga Srwngseng Sawah, FS (40) warga Beji Depok, YH (32) warga Srengseng Sawah, Su (29), M (50), S (40), dan F (32).

Saat ini polisi tengah melakukan proses autopsi, memeriksa darah dan muntahan para korban tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com