Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi PT KCI Urai Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri

Kompas.com - 04/04/2018, 14:40 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberikan solusi untuk menghindari penumpukan penumpang di jalur Duri-Tangerang.

VP Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, penumpukan penumpang terjadi di eskalator jalur 5 setelah perpindahan dari jalur 4 dan penyesuaian dengan kereta api bandara.

"Memang ini tidak bisa mengakomodir semua penumpang yang turun bersamaan, karena Duri itu stasiun akhir. Kami sudah membuka dua crossing di bawah, arah Tanah Abang dan Angke sehingga penumpang sudah bisa tersebar di dua crossing di dua jalur di bawah itu," kata Eva kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).

Baca juga: KRL Mania Minta Menhub Selesaikan Masalah Penumpang di Stasiun Duri

Sebelumnya, eskalator naik dan turun di peron 5 yang malayani Duri-Tangerang menjadi sorotan sejak akhir Maret 2018.

Dalam video dan foto yang tersebar di media sosial, terlihat penumpang di peron tersebut menumpuk dan berdesak-desakan menggunakan eskalator.

Eva mengatakan, sejak kejadian itu, pihaknya membuka jalur crossing sebagai solusiya.

Baca juga: Jeritan Penumpang KRL Tangerang-Duri dan Jawaban PT KCI

Penumpang di Stasiun Duri nekat melompat dari peron sementara beralas besi pada Kamis (29/3/2018).KOMPAS.com/ RIMA WAHYUNINGRUM Penumpang di Stasiun Duri nekat melompat dari peron sementara beralas besi pada Kamis (29/3/2018).
Penyebaran penumpang, lanjutnya, telah dilakuan lewat dua jalur crossing, eskalator, dan lift.

"Sejak hari kedua (29 Maret 2018) sampai sekarang kalau untuk masalah crossing-an sudah tidak ada lagi kendala karena sudah tersebar," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Stasiun Duri akan menyediakan tangga manual untuk mengurai penumpukan penumpang.

"Rencananya jalur 5 dan jalur 1 akan dibuatkan tangga manual. Nanti kalau sudah jadi bisa jadi fasilitas pengguna peron," kata Eva.

Baca juga: Dikeluhkan Sistem Dua Peron di Stasiun Duri untuk Rute Duri-Tangerang

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Stasiun Duri pada 28-29 Maret dan 2 April 2018, stasiun menggunakan sistem buka tutup eskalator untuk mengurai penumpang.

Mereka mematikan laju eskalator naik di peron 5 untuk dijadikan tangga manual bagi penumpang yang baru saja turun dari KRL Tangerang-Duri.

Penggunaan crossing di arah Angke dan Tanah Abang juga sudah digunakan penumpang saat keluar dari peron, termasuk lift yang diperuntukkan penyandang difabel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com