Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan Anggaran Terendah, Kadis Sumber Daya Air Bilang Butuh Waktu

Kompas.com - 05/04/2018, 09:21 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengakui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dia pimpin menempati urutan terendah dalam penyerapan anggaran triwulan pertama ini.

Teguh mengatakan, anggaran yang dimiliki Dinas Sumber Daya Air berbeda dengan SKPD lain dan butuh waktu lebih untuk mengeksekusinya.

"Kami, kan, termasuk anggaran luar biasa. Butuh waktu, butuh ketelitian, jangan sampai salah," ujar Teguh di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Baca juga: Anies Sebut Dinas Sumber Daya Air Paling Kecil Penyerapan Anggarannya

Teguh mengatakan, anggaran di Dinas Sumber Daya Air didominasi program pembebasan lahan.

Tahun ini, anggaran untuk pembebasan lahan mencapai 40 persen dari anggaran Dinas Sumber Daya Air.

Program tersebut, kata Teguh, tidak bisa langsung dieksekusi pada triwulan pertama.

Dinas Sumber Daya Air sering terbentur perselisihan dengan warga saat akan melakukan pembebasan lahan.

Baca juga: Anies Targetkan Serapan Anggaran di Atas 90 Persen Tiap Tahun

Teguh mengatakan, lahan yang diyakini sudah clear dari masalah ganti rugi saja masih suka digugat warga, apalagi pembebasan lahan di kawasan yang masih bermasalah skema ganti ruginya.

Teguh mengatakan, penggunaan anggaran di Dinas Sumber Daya air tidak seperti SKPD lain, termasuk dalam hal pembelian material.

Kata Teguh, material yang dibutuhkan Dinas Sumber Daya Air belum seluruhnya masuk ke dalam e-katalog. Dinas Sumber Daya Air akhirnya harus melakukan lelang.

"Kalau barang itu sudah masuk dalam katalog elektronik, itu enak. Dinas Bina Marga enak, tuh, barang semua sudah ada, jadi dia tinggal belanja. Kalau di Dinas Sumber Daya Air susah. Pemeliharaan pompa harus lelang karena harganya di atas Rp 200 juta," katanya. 

Baca juga: Anies Ingin Ubah Pola Serapan Anggaran DKI agar Tak Terpusat di Akhir Tahun

Namun, Teguh tetap berupaya agar penyerapan Dinas Sumber Daya Air tetap tinggi tahun ini. Dia berharap penyerapan tahun ini bisa lebih tinggi daripada tahun lalu yang hanya 63 persen.

Berdasarkan data di situs Bappeda DKI Jakarta, serapan anggaran Dinas Sumber Daya Air baru mencapai Rp 65 miliar atau 1,99 persen dari total alokasi belanja langsung-tidak langsung Rp 3,2 triliun.

Kompas TV Jelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, sejumlah persiapan terus dilakukan di Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com