Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Praktik Prostitusi, Penghuni Kalibata City Akan Mengadu ke Anies-Sandiaga

Kompas.com - 05/04/2018, 14:22 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghuni Apartemen Kalibata City berencana mengadukan praktik prostitusi di kawasan tempat tinggalnya kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Beberapa perwakilan dari mereka akan datang ke Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (6/4/2018) pagi.

Mereka akan menyerahkan petisi yang ditandatangani 550 penghuni.

Petisi itu dibuat di WhatsApp dan lembaran kertas berisi tanda tangan penghuni.

Baca juga: Pengelola: Cleaning Service yang Antar Tamu PSK Bukan Pegawai Apartemen Kalibata City

Seorang perwakilan penghuni apartemen, Wenwen Zi, mengatakan, pihaknya meminta Pemprov DKI membantu pengesahan RT/RW di apartemen tersebut sehingga kasus prostitusi bisa diawasi.

"Kami menyerahkan itu (petisi) serta minta dukungan, pengawasan juga, supaya turun tangan, segera RT/RW itu disahkan," kata Wenwen Zi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/4/2018).

Menurut Wenwen Zi, pengelola selama ini menghalangi pengesahan RT/RW yang sudah terpilih.

Baca juga: Praktik Prostitusi di Kalibata City, Pemprov DKI Dianggap Ceroboh

Penghuni Apartemen Kalibata City, lanjutnya, menyayangkan sikap pengelola yang tidak bisa mencegah praktik prostitusi yang berulang kali terjadi di sana.

Ketua Komunitas Warga Kalibata City Sandi Edison menyampaikan hal serupa.

"Petisi ini adalah agar ketua RT segera disahkan sehingga mereka bisa segera bekerja membentuk lingkungan yang aman, tertib, nyaman, dan tenteram,” ujar Sandi.

Bantahan pengelola

General Manager Kalibata City Ishak Lopung membantah pengelola Apartemen Kalibata City menghalangi pengesahan RT/RW.

Ishak menyebut pengelola justru memfasilitasi pemilihan ketua RT/RW di sana.

"Dari awal pemilihan RT, kami selalu berkoordinasi dengan lurah. Kami fasilitasi pembentukan panitia pemilihan, kami siapkan tempat, kami siapkan semua," kata Ishak saat dihubungi terpisah.

Baca juga: Saat Cleaning Service Kalibata City Terlibat Kasus Prostitusi ...

Polisi merilis penangkapan kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Polisi merilis penangkapan kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).
Meski demikian, Ishak mengakui RT/RW di sana belum disahkan.

Sebab, tata tertib pemilihan RT/RW belum disusun.

"Setelah terpilih, kami ditinggal. Lalu, mereka langsung minta kami hadir dalam pengesahan. Saya bilang, nanti dulu, tata tertibnya saja belum dibikin, gimana kami bisa sosialisasikan ke warga," ucapnya.

Polisi sebelumnya menangkap empat tersangka kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Baca juga: Apartemen Kalibata City dan Kasus Prostitusi...

Empat orang tersebut berinisial SL alias M (50), IP alias R (27), MP alias N (21) sebagai mucikari, dan YP alias Y (19) yang merupakan petugas apartemen yang bertugas mengantarkan pelanggan ke kamar yang telah ditentukan.

Informasi ini didapatkan dari laporan masyarakat dan pemberitaan dua media online.

Dalam media online tersebut disebutkan kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City pernah terjadi pada 2016 dan 2018.

Kompas TV Seorang gadis di bawah umur ditawarkan secara online ke pria hidung belang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com