"Keberadaan taman-taman yang ada belum secara optimal termanfaatkan untuk menghidupkan komunitas-komunitas lokal," isi artikel tersebut.
Artikel itu juga memaparkan data RPTRA pada tahun 2015. Ketika itu, Pemprov DKI Jakarta disebut baru meresmikan 71 RPTRA.
Artikel itu juga menyinggunh pernyataan Sylviana Murni, pejabat DKI yang mundur dari jabatan untuk maju sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017, mengenai RPTRA.
"Menurut Sylviana Murni, program RPTRA adalah Program Taman Interaktif yang berubah nama," isi artikel itu.
Baca juga : Anggota DPRD Ngakak Dengar Penjelasan Kadis soal Beda RPTRA dan Taman Maju Bersama
Pada bagian akhir artikel, ditulis bahwa Taman Maju Bersama adalah solusi atas masalah taman yang belum dimanfaatkan dengan optimal.
Ditulis, taman-taman kota akan hidup jika diisi aktivitas komunitas seperti sanggar budaya dan klub olahraga.
Taman tidak boleh dilihat sebagai bangunan fisik saja. Pemikiran itu yang menjadi landasan program Taman Maju Bersama.
"Inilah yang mendasari program Taman Maju Bersama. Mengaktifkan taman-taman interaktif yang sudah ada, dengan cara mengaktifkan kembali komunitas-komunitas di Jakarta melalui kegiatan pengembangan kebudayaan, kesenian, olahraga, pendidikan dini dan budaya membaca,".
Taman itu juga bisa digunakan untuk kegiatan lomba dan festival. Komunitas dan perusahaan bisa diajak untuk membuat kegiatan di taman itu.
"Melengkapi dengan sarana olahraga, taman pintar (perpustakaan dan akses internet)," isi penutup dalam artikel tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.