Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Panel Sejarah Akan Dipasang di Monumen Lapangan Banteng

Kompas.com - 09/04/2018, 23:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Sidang Pemugararan (TSP) Revitalisasi Lapangan Banteng, Eryudhawan, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 10 panel untuk dipasang di kawasan monumen tersebut.

"10 panel tersebut isinya terkait peristiwa Indonesia jadi merdeka, KMB (Konferensi Meja Bundar), sampai pidato Bung Karno tentang Irian Barat," kata Eryudhawan kepada Kompas.com pada Senin (9/4/2018) lewat sambungan telepon.

Ia mengatakan, sebelumnya tim menyiapkan 5 panel untuk dipasang sebagai papan informasi yang didapat dari Sejarawan Rusdi Husein. Namun, pihak pengembang menyediakan 10 ruang panel.

Baginya, pemasangan panel tersebut efektif sebagai pembelajaran bagi anak-anak saat ini.
"Pakai outdoor panel untuk bercerita perebutan kembali Irian Barat. Sekarang anak bangsa udah lupa, apalagi anak sekolah sejarah cuma ada di buku," ujar dia.

Baca juga : Cerita Penjaga Kolam Air Mancur Proyek Revitalisasi Lapangan Banteng

Selain tulisan yang dipasang panel-panel, tim pemugaran monumen juga memasangkan relief dan ilustrasi pada beberapa sudut monumen terkait sejarah pembebasan Irian Barat.

"Posesnya cukup panjang. Tadinya mau relief saja, orang enggak tahu dong. Jadi kita berikan (panel bertuliskan) kata-kata dari cuplikan sejarah perebutan Irian Barat," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin, telah disediakan 10 dinding untuk penempelan panel informasi sejarah.

Namun, baru satu yang dipasangi panel informasi, sedangkan papan panel lainnya masih disandarkan di sekitar tempat pemasangan masing-masing.

Selain pemasangan panel yang berisi tulisan sejarah perebutan Irian Barat, monumen Lapangan Banteng juga jadi perhatian pada proyek revitalisasi kali ini.

Eryudhawan mengatakan, ada kerusakan di beberapa bagian monumen, seperti pada bahan marmer di tiang patung.

Selain perbaikan area monumen, ada pembersihan yang dilakukan pada tugu yang berdiri sejak 1963 tersebut.

"Tiang patungnya udah lama kotor. Tidak ada pembersihan yang spesial, hanya saja penggunaan zat kimianya dikurangi agar tidak mudah rusak," tambahnya.

Baca juga : Menengok Lapangan Banteng yang Hampir Rampung

Proyek revitalisasi Lapangan Banteng dilakukan sejak Maret 2017. Terdapat 3 zona yang dilakukan peremajaan yaitu monumen, lapangan lari, dan taman.

Rencananya, proyek tersebut selesai pada April 2018 dan peresmiannya dilakukan pada Juni mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com