JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya masih memburu pemasok metanol yang mematikan kepada RS, tersangka penjual miras oplosan yang menewaskan delapan warga.
"Sudah terindentifikasi tempatnya, sudah disebutkan, tetapi kemarin kami masih konsentrasi terhadap penyidikan yang ada di sini. Nanti akan dikembangkan lagi distributornya (metanol) di mana," ujar Indra di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018) malam.
Indra menjelaskan, RS tidak pernah membeli langsung ke tempat penjualan metanol tersebut. RS selalu memesan metanol melalui telepon.
"Selama ini, dia (RS) membeli by telepon kemudian dikirim. Ini akan kami dalami distribusi di mana," kata Indra.
Baca juga: Miras Oplosan yang Mematikan di Jaksel Ternyata Campuran Metanol serta Minuman Berenergi dan Bersoda
Dengan adanya pengembangan kasus ini, lanjut Indra, jumlah tersangka kemungkinan masih akan bertambah.
Selain mengejar distributor metil alkohol itu, jajaran Polres Metro Jakarta Selatan juga berkoordinasi dengan Polres Depok terus mengidentifikasi jumlah korban. Sebab, saat ini juga ditemukan beberapa korban tewas yang merupakan warga Depok.
"Kami koordinasi berapa korban di sana (Depok) yang mengonsumsi (miras oplosan) itu di tempat kami, di Jagakarsa. Itu yang masih kami data. Menurut info, mereka konsumsi di situ," ucapnya.
Adapun RS disangka menjual produk yang tak memiliki izin edar.
Delapan korban yang tewas karena mengomsumsj miras oplosan buatannya itu adalah W (32), AL (39), FS (40), YH (32), Su (29), M (50), S (40), dan F (32).
Sebanyak 3 korban meninggal di RS Fatmawati, 3 Korban meninggal di RSUD Pasar Minggu, dan 2 korban lainnya meninggal di RS Zahira Pasar Minggu.