Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Sikap Manja Penumpang Transjakarta

Kompas.com - 11/04/2018, 15:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna transjakarta mengeluhkan sikap sebagian penumpang yang menghambat laju mereka saat akan naik ke bus.

Sebagian penumpang yang menghambat itu berdiri di pintu halte dan baru mau masuk saat ada kursi kosong di dalam bus, sementara penumpang lain yang mau naik bus terhalang di belakangnya.

Fenomena ini dirasakan benar oleh Hindra (35), pengguna harian transjakarta.

Karyawan swasta di kawasan Jakarta Pusat ini sering menemukan penumpang yang menahan diri masuk ke bus dan menyebabkan pengguna lain tidak bisa masuk di sejumlah halte besar.

"Saya kerap menemukan ini di halte-halte besar, seperti Harmoni dan Blok M, terlebih di jam sibuk," kata Hindra kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

Baca juga: Layanan Transjakarta Koridor IV Molor Dampak Uji Coba Underpass Matraman

Hindra mengaku pernah melihat kelakuan tak patut yang dilakukan penumpang lain, seperti menyerobot antrean naik bus kosong yang seharusnya jalur tersebut diperuntukkan bagi lansia dan penyandang difabel.

Peristiwa tersebut dia temukan di pintu Halte Harmoni untuk bus tujuan Kalideres.

Kebiasaan negatif para penumpang ini, lanjutnya, sudah berlangsung sejak dua tahun belakangan.

Baca juga: Macet di Matraman-Tambak, Transjakarta Mengular, Penumpang Turun Pesan Ojek Online

Antrean di Halte Transjakarta Kota pada Senin (1/1/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Antrean di Halte Transjakarta Kota pada Senin (1/1/2018).
Dia khawatir jika kebiasaan ini dibiarkan, akan mengganggu penumpang lain, terutama mereka yang terburu-buru menuju lokasi tujuan.

"Saya merasa terganggu dengan sikap sebagian penumpang transjakarta yang manja, cenderung menunggu bus kosong dan menghalangi orang di belakangnya, terutama yang memburu waktu," ujarnya. 

Baca juga: Sandiaga Duga Tergulingnya Bus Transjakarta karena Human Error

Pengguna lain, Rendy (26), turut merasakan hal serupa.

Dia mengaku beberapa kali terpaksa merelakan bus yang semestinya bisa dinaiki, hanya karena terhalang barisan orang di depannya yang enggan memberi ruang bagi penumpang lain masuk ke bus.

"Cuma gara-gara tempat duduk, saya kelewatan dua bus begitu saja. Padahal lagi mau cepat-cepat berangkat, tetapi enggak ada yang masuk ke bus," ujar Rendy.

Baca juga: Sandiaga: Bus Transjakarta yang Terguling Berusia 14 Tahun

Antrean panjang penumpang transjakarta tujuan JIExpo di Halte Transjakarta Monas, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Antrean panjang penumpang transjakarta tujuan JIExpo di Halte Transjakarta Monas, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2017).
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengaku baru mengetahui hal tersebut.

Ia mengatakan, belum pernah ada kejadian seperti yang diceritakan Hindra dan Rendy selama dia memantau operasional transjakarta.

"Belum pernah ada kejadian seperti itu di transjakarta," ucap Wibowo.

Baca juga: Kata Sandiaga, Transjakarta Terguling di Cawang karena Rem Mendadak

Menurut dia, dari pengalamannya selama ini, petugas aktif mengatur arus keluar masuk penumpang sehingga seharusnya tidak ada masalah.

Dia juga meyakini penumpang di barisan depan sudah terbiasa memberi ruang untuk penumpang lainnya masuk ke bus.

Pihaknya berharap, penumpang bisa sadar diri bahwa mereka sama-sama menggunakan fasilitas umum dan menimbulkan sikap empati terhadap sesama penumpang, salah satunya dengan memberi akses kepada yang terburu-buru dan tetap berlaku tertib saat antre.

Kompas TV Kecelakaan itu sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Panjang arah arteri Permata Hijau mengalami kepadatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com