JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, transjakarta terguling di Jalan Mayjend Sutoyo arah Cawang, Jakarta Timur karena human error atau kesalahan manusia.
Dia mengaku mendapat informasi tersebut langsung dari Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono.
Menurut Sandiaga, sang pengemudi mengendarai bus transjakarta melampaui batas kecepatan yang telah ditentukan.
"Bus tersebut melewati batas kecepatan yang disarankan dan dengan penuhnya penumpang sekitar 50, ada sedikit gerakan dari mobil yang melintas, mengakibatkan pengemudi kemungkinan besar human error, dia membanting setir dan terguling karena tertabrak sepatatornya," ujar Sandiaga, di Balai Kota, Senin (9/4/2018) malam.
Baca juga : Sandiaga: Bus Transjakarta yang Terguling Berusia 14 Tahun
Sandiaga mengaku akan melakukan investigasi dan evaluasi dari kasus kecelakaan ini. Hal ini dilakukan agar kecelakaan tak terjadi kembali.
"Tentunya (kami) akan mengambil tindakan yang konkret, tegas, agar kecelakaan ini tidak akan terulang lagi," kata Sandiaga.
Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto sebelumnya menduga, kejadian tersebut akibat pengendara kurang konsentrasi.
Baca juga : Transjakarta Tanggung Perawatan Korban Bus Terguling di Cawang
Bus yang dikendarai Sutikno terguling di depan gedung Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, setelah oleng saat menabrak separator busway.
Akibatnya, 10 penumpang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS UKI. Kesepuluh korban adalah Rama Raditya (30), Hendra Rudiyanto (35), Dwi Septi Arif (35), Fernando (40), Ahmad, Suparman (40), Welly Yuslih (27), dan Tri Bidasari (26). "Seluruh korban mengalami luka ringan," kata Budiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.