Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kasus Pencurian Uang Rp 20 Juta di Pasar Rebo

Kompas.com - 20/04/2018, 13:51 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Polsek Pasar Rebo sedang menyelidiki kasus dugaan pencurian yang dialami Agnes (64), warga Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Agnes sebelumnya kehilangan uang Rp 20 juta, Rabu (18/4/2018), setelah didatangi dua orang yang mengaku sebagai tenaga penjualan pembersih sofa.

"Kami masih lakukan lidik dulu, ya," kata Kapolsek Pasar Rebo Kompol Joko Waluyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/4/2018).

Joko mengatakan sudah menerima laporan mengenai peristiwa tersebut melalui anggotanya, Kamis (19/4/2018).

Baca juga: Sehabis Didatangi Sales Sofa, Uang Rp 20 Juta Ibu Ini Raib

Sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya modus hipnotis yang menimpa korban dalam kasus tersebut.

"Bukan (karena) hipnotis, dia (tenaga penjualan) datang menawarkan vacuum cleaner dan diperagakan. Begitu dia (tenaga penjualan) pergi, baru kehilangan," ujar Joko.

Seperti diberitakan, peristiwa pencurian yang dialami Agnes terjadi saat rumahnya dikunjungi dua tenaga penjualan yang mengaku sebagai pembersih sofa.

Setelah dipersilakan masuk ke ruang tamu, tenaga penjualan wanita meminta minum kepada Agnes. "Ada Aqua enggak, Bu?," ucap tenaga penjualan tersebut.

"Enggak ada, saya adanya Coca-Cola," kata Agnes menirukan jawabannya saat itu. Korban kemudian meninggalkan kedua tenaga penjualan itu untuk mengambilkan minuman bersoda di lemari pendingin.

Baca juga: Kementerian Agama Tetapkan Biaya Standar Umrah Sebesar Rp 20 Juta

Setelah korban kembali, kedua tenaga penjualan memperagakan peralatan pembersih sofa. Namun, Agnes mengatakan belum tertarik dengan layanan mereka.

Kedua tenaga penjualan tersebut lalu pamit pulang.

Satu jam setelah kepergian tenaga penjualan itu, Agnes baru menyadari uang Rp 20 juta yang diletakkan di dalam tas di atas sofa ruang tamunya raib.

"Satu bundel uang senilai Rp 20 juta sudah tidak ada. Di situ lutut saya langsung lemas," kata Agnes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com