Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penyekapan dan Perampokan di Taksi "Online", Ini Komentar Menhub

Kompas.com - 28/04/2018, 19:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku prihatin dengan kasus penyekapan dan perampokan yang menimpa seorang penumpang taksi online berinisial SS.

SS diketahui disekap dan dirampok di dalam taksi online, Senin (23/4/2018) lalu.

Budi Karya menyatakan, perusahaan penyedia jasa transportasi mestinya menempatkan keselamatan penumpang sebagai prioritas utamanya.

"Ini kondisi yang sangat mengkhawatirkan terhadap konsumen, terhadap penumpang. Padahal, dalam dunia transportasi, keamanan dan keseleamatan itu menjadi suatu mandat," kata Budi Karya, di Mapolres Metro Jakarta Barat, Sabtu (28/4/2018).

Baca juga : Penyekapan dan Perampokan yang Menimpa Penumpang GrabCar...

Di samping itu, Budi Karya juga mengapresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang berhasil meringkus pelaku kejahatan tersebut dalam waktu singkat.

Menurut dia, hal tersebut menjadi pengingat bagi orang-orang yang hendak berbuat jahat.

"Ini juga bisa dijadikan modal bagi kita semuanya untuk mengatakan kepada mereka-mereka yang punya pikiran jahat, jangan main-main, suatu waktu jika mereka lakukan itu, akan diringkus," ujar Budi Karya.

Baca juga : Kronologi Penyekapan Penumpang oleh Sopir Grab Car di Tambora

Ia mengimbau para operator dan pengemudi taksi online, untuk memperbaiki layanan mereka setelah peristiwa tersebut.

"Saya harapkan, mereka menjadikan kejadian ini menjadi kejadian yang mahal untuk melakukan perbaikan. Kita masih punya PR yang banyak untuk melayani masyarakat banyak," kata dia.

Baca juga : Kasus Penyekapan dan Perampokan Penumpang, Polisi Akan Periksa Pihak Grab

Sebelumnya, SS disekap dan dirampok oleh tiga pelaku di dalam taksi online. Hartanya dikuras dan dia dibawa berkeliling selama sekitar 7 jam, sebelum akhirnya dilepaskan pelaku.

Tiga pelaku penyekapan dan perampokan SS yakni LI dan dua rekannya SN dan AP.

LI tewas ditembak polisi karena melawan saat hendak ditangkap.

Sementara SN dan AP, terkena tembakan masing-masing di bagian kaki. SN dan AP sudah diamankan di Mapolsek Metro Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com