Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Sulit Cari Pengganti Dirut Dharma Jaya karena Menjual Daging Babi

Kompas.com - 30/04/2018, 18:22 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Uji Kelayakan dan Kepatutan BUMD DKI atau panitia seleksi belum juga menemukan pengganti Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Kusumajati, yang mengundurkan diri.

Ketua tim, Irham Dilmy mengatakan, tidak banyak orang mau memimpin perusahaan itu, karena menjual daging babi.

"Dharma Jaya di samping mereka mengimpor menjual daging sapi, dia juga jual daging babi. Ini persoalannya orang-orang yang beragama Islam ini, jual daging babi ini, membuat tidak semua orang bersedia jadi dirut di sana," kata Irham, Senin (30/4/2018).

Baca juga : Sandiaga: Bu Marina Salah Satu CEO BUMD yang Paling Baik

Irham mengatakan, selama puluhan tahun menjadi head hunter, alasan agama kerap menjadi penghambat dalam seleksi.

Untungnya, Marina masih bersedia mengemban jabatan itu sampai DKI menemukan penggantinya.

"Itu perlu dicarikan segera penggantinya. Nah, ini kita belum sampai ke situ. Mungkin minggu depan akan ada proses baru," ujar Irham.

Baca juga : Saat Sandiaga Bertemu Dirut Dharma Jaya yang Ajukan Pengunduran Diri

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya juga mengaku kesulitan mencari pengganti Marina. Menurut dia, penjualan daging babi menjadi penyebab utamanya.

"Kadang-kadang susah ditebak untuk mengisi pos-pos yang, ya mestinya kalau di dunia usaha, biasa," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, pengganti Marina dicari setelah ia dan Gubernur Anies Baswedan menerima surat pengunduran diri Marina.

Alasan pengunduran diri

Marina yang ditarik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2015, diminta membenahi perusahaan penyedia daging yang berdiri tahun 1985 itu.

Namun, masalah bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada tahun 2018.

Baca juga : Anies-Sandi Seleksi Pengganti Dirut Dharma Jaya

Alasan Sandiaga ketika itu, supaya BUMD bisa mandiri tanpa terus menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Marina merasa tidak adil bahwa PD Dharma Jaya harus memutar otak mencari sumber dana lain untuk membeli daging subsidi, akibat pencabutan PMD.

Sebab program itu bukan demi kepentingan bisnis PD Dharma Jaya, melainkan untuk kesejahteraan warga berpenghasilan rendah.

Saat itu, Marina mengaku masih bisa menggunakan dana public service obligation (PSO) untuk membeli daging. Namun, pada rapat banggar di Komisi C, pada 21 November 2017, Marina menumpahkan kekhawatirannya atas stok daging subsidi tanpa ada PMD.

Baca juga : Dirut Dharma Jaya Bicara soal Profesionalitas

Dia meminta, pencairan PSO bisa dipercepat. Jika benar tak diberi PMD, PSO menjadi cara satu-satunya untuk tetap bisa menyediakan daging subsidi.

Kekhawatiran Marina jadi kenyataan. Dua minggu usai rapat itu, ia mengajukan proposal untuk pencairan PSO. Namun, PSO senilai Rp 41 miliar yang dijanjikan Sandiaga, tak juga turun.

Kerja Pemprov DKI yang dinilai lelet itulah yang mendorong dia menyatakan mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com