Yudi harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk mengoperasikan angkot ber-AC. Namun, itu tak menjadi masalah baginya.
Sejak kecil, Yudi mengaku bercita-cita menjadi sopir. Namun, bukan sopir ugal-ugalan yang tak membuat nyaman penumpang.
"Pokoknya ini mah angkot siap rugi. Saya maunya orang-orang pada ngikutin. Cita-cita saya pengin jadi sopir emang, tapi harus bisa jadi pelopor," kata Yudi.
Sejak beroperasi dua pekan, Yudi menyebut bisa mendapat penghasilan Rp 600.000 setiap harinya.
Jumlah tersebut tak beda jauh dengan penghasilan lamanya saat masih mengoperasi angkot non-AC.
Tarif sama
Perbedaan utama angkot Yudi dengan angkot pada umumnya sudah tentu adalah penggunaan AC. Empat buah AC mobil terpasang di dashboard mobil. Yudi juga memasang pengharum ruangan di bagian depan mobilnya.
Perbedaan lainnya terdapat pada tatanan kursi dan pintu. Kursi pada angkot kebanyakan yakni duduk menyamping. Sementaran itu, kursi dalam angkot milik Yudi menghadap ke depan.
Ada empat baris kursi dalam mobil tersebut. Kursi-kursi itu masih dilapisi plastik. Untuk pintu, Yudi memakai pintu geser di bagian kiri mobil, berbeda dengan angkot biasanya yang memiliki pintu lipat.
Baca juga : Penumpang Sering Booking Angkot AC Depok-Pasar Minggu Milik Yudi
Selain itu, dia menghiasi angkotnya dengan gantungan di bagian belakang mobil.
Meski angkotnya ber-AC, tarif yang dipatok Yudi tetap sama, yakni Rp 7.000 untuk jarak jauh (Depok Timur-Pasar Minggu) dan Rp 3.000 untuk jarak dekat.
Bahkan, Yudi memberikan tumpangan gratis bagi siswa SD yang naik angkotnya, selama siswa yang bersangkutan memakai seragam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.