Sandiaga: Jakarta, Kota dengan Indeks Kualitas Udara Terburuk di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Jakarta baru saja meraih prestasi yang tidak membangakan soal kualitas udara.

Ia menyampaikan hal itu saat berpidato dalam seremoni pembukaan program Jackup di Jakarta Timur, Rabu (16/5/2018).

"Per kemarin kita mendapatkan rekor nomor satu untuk hal yang tidak boleh diselebrasikan, yaitu indek kualitas udara terburuk di dunia," kata Sandiaga di SPBG Jakpro, Jakarta Timur, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Ganjil Genap Selama Asian Games, Kualitas Udara Diharapkan Meningkat

Ia mengemukakan, dari data yang ia dapatkan Selasa kemarin, Jakarta menempati posisi teratas dalam hal udara yang tidak baik untuk skala dunia.

"Jakarta nomor satu dalam hal yang tidak membanggakan per kemarin. Biasanya posisi teratas itu Bejing, Lahor, New Delhi, dan Daka," ujar dia.

Jakarta biasanya, kata Sandia, berada di posisi kelima. Namun kini menanjak ke posisi pertama.

Baca juga: Pembangunan ITF Dinilai Akan Memperburuk Kualitas Udara di Jakarta

Kondisi itu membuat kekhawatiran yang harus segera disikapi semua pihak. Karena itu, ia menyempatkan diri dan berulang kali mendukung program Jackup yang digagas Jakpro.

Program itu memberi kemudahan bagi transportasi umum beralih ke bahan bakar gas (BBG) melalui skema DP 0 rupiah untuk kepemilikan converter kit.

"Tahun kemarin kita di level kelima. Nah, per kemarin kita nomor satu. Saya jadi khawatir karena saya suka lari dan bersepeda di luar, it's like time bom," kata Sandiaga.