Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi "Mal Rongsok", Surganya Barang Rongsok di Depok

Kompas.com - 22/05/2018, 18:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bangunan semi-permanen itu beralamat di Jalan Bungur Raya, Beji, Depok. Lokasinya tak jauh dari Kampus Universitas Indonesia.

Hanya butuh waktu tak sampai 10 menit dengan sepeda motor untuk mencapainya dari Kampus UI. Bangunan tersebut mempunyai tiga lantai yang tidak ditutupi dinding.

Tiga buah spanduk bertuliskan 'Mal Rongsok' terpampang di bagian depan bangunan. Sejak delapan tahun terakhir, tempat itu dikenal dengan nama 'Mal Rongsok'.

Sesuai dengan namanya, tempat itu memang menjadi pusat penjualan barang-barang bekas atau barang rongsok.

Pemilik Mal Rongsok, Nurcholis Agi, mengatakan, tokonya itu mempunyai segala jenis barang rongsok. "Sebut saja, semua ada," katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Baca juga: Kisah Nurcholis Agi, Juragan Mal Rongsok di Depok..

Layaknya di mal atau pusat perbelanjaan, Agi mengelompokkan barang-barang dagangannya berdasarkan jenisnya.

Lantai satu toko itu misalnya, dipenuhi berbagai jenis barang elektronik, sepert alat pemutar kaset atau video.

Barang-barang itu tampak dikumpulkan di setiap sudut ruangan di lantai itu sehingga menyerupai dinding.

Sementara itu, kotak-kotak CPU komputer tampak dibiarkan menumpuk di salah satu titik. Di sekitarnya, tampak pula berbagai macam elektronik, seperti dispenser, kipas angin, hingga televisi.

Langit-langit toko juga tidak dibiarkan kosong. Agi memanfaatkan langit-langit toko sebagai etalase berbagai pernah-pernik, seperti kabel, perkakas, hingga motherboard komputer.

Naik ke lantai 2 dan 3, berbagai macam furnitur tampak berjejer, mulai dari lemari, kursi, sofa, dan loker besi, semuanya ada.

Langit-langit di Mal Rongsok Depok juga dimanfaarkan sebagai etalase barang dagangan, Selasa (22/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Langit-langit di Mal Rongsok Depok juga dimanfaarkan sebagai etalase barang dagangan, Selasa (22/5/2018).

Asal barang

Agi menuturkan, ia memperoleh barang-barang itu dari bongkaran restoran atau kantor.

"Kebanyakan lelang restoran, kantor-kantor instansi pemerintah, sekolah. Jadi, semua kita ambil kalau lelang. Sebagian pun ada yang jual langsung ke sini," kata Agi.

Baca juga: Kiat Juragan Mal Rongsok Bertahan di Tengah Maraknya E-Commerce

Ia mengatakan, barang dagangannya dibanderol mulai dari Rp 500 untuk baut-baut bekas hingga jutaan rupiah untuk furnitur-furnitur bekas. "Paling mahal dulu jual genset Rp 15 juta," kata dia.

Walau toko itu bernama 'Mal Rongsok', pengunjungnya berasal dari berbagai kalangan. Tak sedikit pengunjung berpakaian rapi dan necis yang datang ke sana.

"Enggak, enggak mesti rongsok karena ya macam-macam saja. Orang pengen-nya beli furnitur ada, orang mau bikin rumah makan beli peralatan di sini juga ada," kata Agi.

Baca juga: Mal Rongsok Pak Yono, Saat Barang-barang Bekas Naik Kelas

Selain di Beji, Agi membuka 'Mal Rongsok' di empat tempat lainnya, yaitu Cinere, Bogor, Tegal, dan Solo. Setiap harinya, toko itu buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Jumlah pengunjungnya pun tak sedikit. Agi mengatakan, tokonya di Beji, Depok, dikunjungi lebih dari 100 orang setiap harinya. "Di sini aneh semua (barangnya), makanya banyak orang yang cari di sini," kata Agi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com