Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Sebut Aman Abdurrahman Pernah Imbau Pengikutnya Jihad pada Desember 2015

Kompas.com - 30/05/2018, 15:02 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) Anita Dewayani mengatakan, terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman pernah mengimbau pengikutnya berjihad di tempat mereka berada.

Anita menyebut Aman mengimbau jihad apabila pengikutnya belum bisa hijrah ke Daulah Islamiyah atau Suriah.

"Terdakwa mengeluarkan imbauan tertulis yang beredar di media sosial pada bulan Desember 2015," kata Anita saat membaca replik atau tanggapan atas pembelaan Aman dalam persidangan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).

Baca juga: Jaksa: Sangat Naif kalau Aman Abdurrahman Menyatakan Tak Terlibat Bom Thamrin

Imbauan itu berbunyi:

"Hijrahlah ke Daulah Islamiyah dan bila antum belum bisa hijrah ke Daulah, berarti berjihadlah dengan jiwa di tempat antum ini, dan bila tidak bisa atau belum berani, maka infaqkanlah harta antum kepada orang-orang yang berjihad dengan jiwa mereka. Bila tidak mampu juga, maka semangatilah orang lain untuk berjihad, dan bila antum tidak lakukan itu, maka apa arti baiat antum?"

Menurut Anita, imbauan Aman tersebut mendukung seruan pemimpin tertinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk berjihad di negeri masing-masing apabila pintu jihad ke Suriah telah tertutup.

Baca juga: Sidang Putusan Aman Abdurrahman Digelar 22 Juni

Jaksa Penuntut Umum Mayasari dan Anita Dewayani dalam sidang pembacaan replik dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Jaksa Penuntut Umum Mayasari dan Anita Dewayani dalam sidang pembacaan replik dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).
Imbauan yang dikeluarkan Aman, lanjut Anita, telah menghasut para pengikutnya.

"Seruan atau imbauan terdakwa tersebut telah menghasut dan memprovokasi para pengikutnya melakukan jihad sehingga terjadilah peristiwa-peristiwa bom dan pembunuhan serta serangan atau penembakan kepada aparat polisi sebagaimana yang terjadi di Samarinda, Medan, dan Bima," ujar Anita.

Anita menyampaikan, Aman seharusnya menyadari paara pengikutnya akan melakukan jihad atau amaliah sebagai pelaksanaan imbauan tersebut.

Baca juga: Jaksa Berterima Kasih Aman Abdurrahman Akui Mengafirkan Penguasa

Sebelumnya, Aman mengaku dirinya mengafirkan pemerintah Indonesia dan aparaturnya.

Namun, Aman mengaku belum mengeluarkan imbauan untuk menyerang aparat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com