Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Ketegasan Pemprov DKI Tertibkan PKL yang Kuasai Trotoar

Kompas.com - 01/06/2018, 13:08 WIB
David Oliver Purba,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di DKI Jakarta kian ramai mengokupasi trotoar di DKI Jakarta.

Hal tersebut membuat beberapa kawasan di Jakarta kian semrawut. Belum lagi keselamatan para pejalan kaki yang terancam karena harus berjalan di aspal akibat trotoar dikuasai para PKL.

Pasar Tanah Abang

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi trotoar di sepanjang Gedung Blok F Tanah Abang, hingga menuju ke simpang Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). Pantauan Kompas.com di lokasi, puluhan PKL tampak santai menjajakan barang dagangannya.

Berbagai barang dijual, seperti pakaian, sepatu, tas, dan sejumlah aksesoris tangan. Padatnya PKL membuat pengunjung Tanah Abang terpaksa harus berdesak-desakan.

Saking padatnya, ruang untuk trotoar disisakan hanya seukuran dua orang pejalan kaki. Sejumlah petugas Satpol PP di kawasan tersebut tidak melakukan penindakan.

Dua jam berselang tidak ada perubahan, kondisi semrawut masih tetap terjadi di trotoar. Petugas Satpol PP masih terlihat di lokasi, tapi tidak melakukan tindakan apa-apa.

Hal serupa terlihat di pintu masuk Stasiun Tanah Abang. Di kawasan itu, belasan PKL yang berjualan makanan dan minuman bebas beraktivitas.

Padahal, sebelumnya petugas Satpol PP sangat garang ketika bertemu dengan para PKL yang dianggap berjualan tidak pada tempatnya. Kesemrawutan tersebut sebarnya telah terlihat sepekan memasuki Ramadhan. Namun, hingga kini belum terlihat tindakan tegas dari Pemprov DKI. Hal terlihat dari masih semrawutannya kawasan tersebut.

Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Dedi mengatakan, PKL tersebut mengokupasi trotoar karena ramainya pembeli jelang Idul Fitri.

Pihaknya punya alasan mengapa Satpol PP yang terlihat di lapangan tidak melakukan penindakan. "Oh, itu mungkin dipegang Satpol PP Jakarta Selatan, tapi kami akan tindaklanjuti," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com.

Penataan Tanah Abang, kata Dedi, memang di-backup sejumlah Satpol PP dari wilayah lain. Hal itu dilakukan karena Pasar Tanah Abang yang luas.

Selain itu, pihaknya memperkirakan para PKL itu mungkin berpikir mereka bebas berjualan di trotoar seperti yang diberikan Pemprov DKI kepada PKL di Jalan Jatibaru Raya.

Stasiun Kebayoran

Pedagang barang bekas mengokupasi trotoar depan Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan. Foto diambil Jumat (5/1/2018). Kompas.com/David Oliver Purba Pedagang barang bekas mengokupasi trotoar depan Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan. Foto diambil Jumat (5/1/2018).

Pedagang barang bekas kembali mengokupasi trotoar di kawasan Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018). Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis siang, ada sekitar 12 lapak barang bekas yang mendirikan tenda di sepanjang trotoar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com