Berbagai jenis barang dijual di trotoar tersebut, seperti sepatu bekas, ponsel, radio bekas, serta barang elektronik lainnya.
Para pejalan kaki tampak kesulitan melintasi di kawasan tersebut. Kesemrawutan kawasan Stasiun Kebayoran diperparah dengan sejumlah motor yang parkir sembarangan di badan jalan. Ditambah angkot dan Kopaja yang ngetemsembarangan.
Pemandangan tersebut terbilang sangat lumrah di kawasan itu. Kompas.com yang setiap hari melintasi kawasan itu kerap melihat para PKL mendirikan lapak di kawasan tersebut.
Adapun para PKL mulai menggelar lapak pada siang hari. Sedangkan kesemrawutan lalu lintas terjadi pada pagi hari. Tidak setiap hari petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta terlihat berada di lokasi dan melakukan pengaturan lalu lintas di kawasan itu.
Akibatnya, sopir angkot dan Kopaja yang ngetem sembarangan, serta motor ojek pangkalan yang parkir sembarangan di depan pintu masuk stasiun membuat kesemrawutan di kawasan itu makin menjadi-jadi. Adapun trotoar yang kini dikuasi para PKL tergolong. Pembangunan trotoar dilakukan tahun lalu.
Menanggapi hal ini, Camat Kebayoran Lama Sayid Ali mengatakan pihaknya telah menertibkan para PKL pada awal dan sepekan memasuki Ramadhan.
Namun, dari pantauan Kompas.com sejak dua pekan lalu, mulai siang hingga malam hari PKL tetap menjamur di kawasan tersebut. Sayid berjanji akan menertibkan PKL yang masih membandel.
"Puasa kita penertiban di situ (sepekan memasuki Ramadhan). Ada dari Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Saya akan tindak lanjuti," ujar Sayid.
Trotoar Jatinegara
Operasi Bulan Tertib Trotoar (BTT) rutin dilakukan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Namun kawasan itu tetap saja tidak steril dari pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar. Pada Rabu (30/5/2018), Kompas.com mendatangi kawasan itu dan melihat begitu banyak PKL yang mengokupasi trotoar hingga membuat pejalan kaki sulit melaluinya.
Sejumlah pejalan kaki mengeluhkan hal tersebut.
"Perasaan tambah banyak, terutama yang di pinggiran jalan dan selasar pertokoan. Kemarin-kemarin belum ada, sekarang sudah ada," kata Minah yang berbelanja kebutuhan warungnya di Jatinegara kepada Kompas.com.
Kesemrawutan kawasan tersebut juga dirasakan Salam, warga Matraman yang sedang mengantar istrinya berbelanja.
"Sebenarnya biasa kaya gini. Tiap tahun pas bulan puasa pasti makin banyak yang dagang. Ngga tahu ini pedagang baru apa musiman," ujarnya.
Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar mengakui PKL yang berdagang di atas trotoar Jatinegara semakin menjamur selama bulan Ramadhan. Namun, lanjut dia, pengawasan tetap dilakukan.
"Intinya tetap kami jaga, tetap ada pengawasan dari Satpol PP juga. Kami tidak berhenti untuk menertibkan bila ada yang melanggar," ucap Nasrudin kepada Kompas.com, di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/5/2018).