Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penggemar Tren Foto 'Jakarta Sepi' Nyaris Tertabrak Mobil

Kompas.com - 16/06/2018, 21:28 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penggemar tren fotografi bertema 'Jakarta Sepi' yang mengincar jalanan sepi Ibu Kota untuk berfoto, Sylvanny, bercerita pengalamannya yang nyaris tertabrak.

"Pernah dari jauh taksi kencang jalan. Kita yang cewek-cewek teriak 'taksi, taksi!' kayak mau ditabrak. Langsung lari sambil angkatin properti," kata Sylvanny, kepada Kompas.com, Sabtu (16/6/2018).

Sylvanny bersama lima orang temannya kembali melakukan aksi foto 'Jakarta Sepi' untuk kali kedua pada tahun ini. Kali ini, mereka membawa barang-barang dari rumah yang mendukung konsep.

"Konsep kita lebih ngambil kegiatan sehari-hari di rumah," kata dia.

Baca juga: Tren Foto Jakarta Sepi di Titik Kemacetan Jakarta saat Libur Lebaran

Selama dua kali melakukan foto 'Jakarta Sepi', ia mengatakan belum pernah mendapat teguran dari pengguna jalan. Mereka justru menjadi sorotan publik yang ikut menyaksikan aksi foto mereka. 

"Belum pernah sih ada yang protes," kata dia. 

Untuk melakukan pemotretan, mereka bersiap sejak pukul 05.30 pagi dengan membawa peralatan rumah seperti penyetrika, pakaian rumah, daster, keranjang dan lainnya. Mereka memotret dan menjadi obyek foto bergantian satu sama lain.

Sementara pecinta foto lainnya, Wira, menyiasati agar tak mengganggu pengguna jalan dengan kerja sama komunitas yang lebih dulu izin kepada pihak kepolisian setempat.

"Ada koordinatornya yang izin kalau akan ada berapa orang yang foto-foto di jalanan," kata Wira.

Baca juga: Cerita Darwis Triadi Soal Tren Pre-Wedding yang Hanya Ada di Indonesia

Wira adalah fotografer dalam tren foto bertema 'Jakarta Sepi'. Dia mengikuti kegiatan ini sejak beberapa tahun lalu bersama teman-teman komunitas.

Kedatangan pengguna jalanan tak menjadi masalah baginya karena bisa langsung menghindar.

"Kalau saya bebas saja. Namanya hunting. Saya enggak sama tim atau bawa model. Jadi, nimbrung sama yang sudah ada saja di jalan," kata dia.

Tren foto 'Jakarta Sepi' sebelumnya dilakukan oleh pecinta fotografi dengan memanfaatkan jalanan sepi di Ibu Kota. Kali ini dilakukan saat libur Lebaran yang mana jalanan sepi tidak seperti hari normal.

Biasanya, mereka mengincar kawasan Sarinah-Bundaran Hotel Indonesia, yang pada hari-hari biasa padat dan ramai kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com