Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Rencana Sandiaga Uno untuk Menata PKL Liar Kota Tua...

Kompas.com - 17/06/2018, 18:51 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur pedestrian di sepanjang jalan dari Stasiun Jakarta Kota menuju Museum Fatahillah amat tak nyaman.

Di sana, puluhan pedagang kaki lima (PKL) liar mengokupasi jalur pedestrian hingga memenuhi separuh badan jalan. Kondisi ini tentunya menyebabkan pejalan kaki terganggu dan lalu lintas menjadi semrawut.

Pada Jumat (15/6/2018) lalu, Kompas.com menyambangi kawasan tersebut dan melihat jumlah PKL kian berkembang banyak.

Sejumlah pedagang menyebut, jumlah pedagang dan pembeli di hari pertama Lebaran itu memang lebih banyak dari biasanya. Mereka menyebut, berjualan di kawasan tersebut menguntungkan karena lokasinya yang strategis.

Baca juga: Sandiaga Ingin PKL Liar di Kota Tua Ditampung dengan Sistem Cluster

Keberadaan para PKL liar di kawasan Kota Tua ini sudah lama dikeluhkan, terutama oleh para pedagang di Lokasi Binaan (Lokbin) Taman Kota Intan, yang terletak di Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.

Para PKL binaan ini mengeluhkan sepinya pembeli akibat kehadiran para PKL liar tersebut.

Hal ini pun menjadi keprihatinan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Pada Sabtu (16/6/2018) kemarin, ia mengutarakan rencana-rencanannya untuk menata PKL liar di kawasan Kota Tua tersebut.

Menyinergikan beberapa dinas

Sandiaga menilai, penyelesaian masalah PKL di Kota Tua tak bisa diselesaikan oleh Dinas UMKM Usaha Mikro, Kecil, Menengah DKI saja.

Menurut dia, pola pikir untuk menyelesaikan masalah ini harus out of the box. Ia berencana membentuk sinergitas beberapa dinas di DKI untuk mencari akar masalah dan menemukan penyelesaiannya.

"Saya akan panggil Dinas UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) DKI Jakarta dan saya akan ultimatum bagaimana mereka bisa kerja sama dengan Binamarga, juga dengan Dinas Perhubungan, untuk menghadirkan tempat-tempat yang bisa dilalui (pembeli)," ujar Sandiaga.

Baca juga: PKL Kota Tua Menjamur Saat Lebaran, Sandiaga Ultimatum Dinas UMKM

Dengan cara ini, menurut Sandiaga, pihaknya akan dapat menampung keluhan-keluhan PKL liar dan PKL binaan, sehingga dalam penyelesaiannya tak hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

PKL memenuhi jalur pedestrian dan sebagian badan jalan Kota Tua, Jumat (16/5/2018).Kompas.com/Sherly Puspita PKL memenuhi jalur pedestrian dan sebagian badan jalan Kota Tua, Jumat (16/5/2018).

Mengevaluasi Lokbin Taman Kota Intan

Sandiaga akan mengevaluasi kembali pola penampungan PKL dengan lokasi binaan semacam Taman Kota Intan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com