Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Psikologi SIM untuk Ukur Pengemudi yang Aman dan Bertanggung Jawab

Kompas.com - 21/06/2018, 15:54 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kasie Surat Izin Mengemudi (SIM) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar menyatakan, tes psikologi bagi pemohon SIM penting untuk mengukur pengendara yang aman dan bertanggung jawab.

Polisi menggandeng psikolog dari Asosiasi Psikologi Indonesia untuk mengadakan tes psikologi tersebut.

"Mereka memandang (tes psikologi) untuk dapat wujudkan seorang driver yang safe and responsible traffic behaviour, dan juga dapat wujudkan driver yang tak menjadi risky driving behaviour," kata Fahri, di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (21/6/2018).

Ia menambahkan, lewat tes psikologi, akan diketahui kemampuan pengendara dalam memahami resiko berkendara.

Baca juga: Pemohon Baru SIM Diberi Soal Tes Psikologi Lebih Banyak dan Sulit

Polisi menilai, langkah ini penting dengan berkaca dari kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada 2015, di Jalan Iskandar Muda, Jakarta Barat, yang dikemudikan oleh pria berinisial CDS.

Pengemudi yang mengonsumsi narkotika jenis LSD atau lysergic acid diethylamide itu diduga memiliki masalah psikis karena pengaruh obat terlarang itu.

"Akibat pengemudi mengonsumsi narkoba dan timbul rasa halusinasi (dan), timbul rasa panik. Ini gangguan psikis dan perlu dipastikan dalam berkendara," kata dia.

Dalam tes psikologi, para pemohon akan diberi pertanyaan berbeda berdasarkan kategori. Pemohon pembuatan SIM diberikan 24 soal, sedangkan bagi yang perpanjang SIM diberikan 18 soal pilihan ganda, dengan durasi mengerjakan 15 menit.

Baca juga: Pemohon SIM Diminta Jawab 24 Soal Tes Psikologi di Komputer

Sementara, pos untuk tes psikologi rencananya disediakan dekat dengan Satpas SIM, SIM keliling dan gerai SIM. Seperti yang ada di Satpas SIM Daan Mogot yang terdapat pos tes psikologi di dekat gerbang masuk.

Pos tes psikologi di sana berupa ruang peti kemas 20 feet dan tenda yang difasilitasi 28 komputer.

Pemohon SIM semua golongan rencananya dikenakan biaya tambahan Rp 35.000 untuk tes psikologi. Tes psikologi resmi diterapkan mulai Senin (25/6/2018).

Kompas TV Mapolres Kendari, Sulawesi Tenggara Ramai di Kunjungi Warga Lantaran Adanya Operasi Zebra untuk Membuat SIM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com