Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2018, 15:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mass rapid transit (MRT) Fase 2 Bundaran HI-Kampung Bandan akan membutuhkan biaya lebih mahal dari Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI. Hal ini karena konstruksinya akan lebih sulit sehingga memakan ongkos lebih banyak.

Untuk fase 1 menghabiskan biaya Rp 16 triliun dengan panjang 16 kilometer. Sementara fase 2 nilai investasinya Rp 22,5 triliun dengan panjang 8,6 kilometer.

"Kok lebih mahal fase 2? Karena yang menentukan tadi tingkat kesulitannya," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam konferensi pers di kantornya di Wisma Nusantara, Kamis (28/6/2018).

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan, tujuh stasiun yang membentang di koridor ini yaitu Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, seluruhnya berada di bawah tanah.

Baca juga: Uji Coba Kereta MRT Jakarta 9 Agustus

 

Kondisi Jalan Gajah Mada yang lebih sempit dibanding Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin membuat konstruksinya lebih sulit.

Jika di sepanjang Sudirman-Thamrin stasiun dan rel MRT berada tepat di tengah, di sepanjang Jalan Gajah Mada, stasiun akan terletak di sisi barat karena ada Sungai Ciliwung yang di tengah. Karena keterbatasan lahan pula, penggalian terowongan juga akan lebih dalam, sekitar 20 meter, dibanding fase 1 yang sekitar 15 meter.

"Fase 2 makin ke arah utara, makin berat challenge-nya. Tanah kurang bagus karena makin dekat ke laut, kemudian juga ada kali," ujar Silvia.

Baca juga: MRT Fase 2 Ditargetkan Mulai Konstruksi Akhir 2018

Silvia mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun basic engineering design (BED) untuk ditawarkan ke pemerintah Jepang yang rencananya akan kembali berinvestasi di proyek MRT.

Selain itu, pihaknya juga tengah mendekati para pemilik lahan di sepanjang Jalan Gajah Mada yang lahannya akan digunakan sebagai akses masuk serta titik proyek.

Selain opsi pembebasan lahan, ada pula opsi kerja sama dengan pemilik lahan seperti investasi dan kompensasi dalam bentuk lainnya.

"Soal luas kebutuhan lahan di luar Depo Kampung Bandan, sekitar 9,5 hektar kurang lebih tersebar ke 19 persil lahan. Jadi ada sekitar 19 pemilik yang kita engage," kata Sylvia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terpanggang Datang Sendirian di TKP | Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta

[POPULER JABODETABEK] Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terpanggang Datang Sendirian di TKP | Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Megapolitan
Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com