Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denda Pajak Kendaraan Dihapus, Antrean Wajib Pajak di Samsat Jaktim Masih Normal

Kompas.com - 29/06/2018, 22:04 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Samsat Jakarta Timur belum terlihat ramai setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengumumkan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor 27 Juni-31 Agustus 2018.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (29/6/2018), tidak ada antrean para wajib pajak yang membeludak.

Kondisi di loket-loket pelayanan, baik di dalam ruangan maupun pada layanan drive thru juga terlihat berjalan normal.

Baca juga: Warga DKI Jakarta Bebas Denda Pajak Kendaraan

Norman, seorang warga Matraman, mengaku belum mengetahui adanya penghapusan denda pajak kendaraan tersebut. 

"Saya ke sini karena motor saya pajak tahunannya habis nanti awal Juli. Prosesnya juga tadi enggak lama karena lumayan sepi," ucap Norman kepada Kompas.com, Jumat.

Zulnis juga merasakan layanan yang cepat karena samsat sedang tidak ramai.

Baca juga: Tak Hanya Pajak Kendaraan, Pemprov DKI Juga Hapus Denda PBB

Wajib pajak itu datang ke samsat untuk mengurus pajak dua mobil kantornya.

Zulnis mengaku sudah mengetahui informasi penghapusan denda.

Namun, ia tidak merasakan dampaknya karena kantornya selalu rutin membayar pajak kendaraan.

Baca juga: Ada Pembebasan Denda Pajak Kendaraan, Jam Operasional Kantor Samsat Diperpanjang

"Mungkin untuk masyarakat yang sering menunggak (pajak) baru berasa tuh efek ringannya, kan, lumayan tidak harus bayar denda," ujar Zulnis. 

Staf Pelayanan PKB dan BBNKB Jakarta Timur Esi menjelaskan, Kantor Samsat Jakarta Timur belum ramai setelah pengumuman penghapusan denda pajak.

Biasanya warga baru memanfaatkan layanan tersebut pada pertengahan hingga mendekati masa akhir penghapusan denda. 

Baca juga: Catat Tanggalnya, Denda Pajak Kendaraan Dihapus 27 Juni-31 Agustus

"Yang sudah-sudah ramainya saat pertengahan dan membeludak saat mau habis, ini, kan, sampai 31 Agustus, paling mulai ramai sekitar 28 Agustus. Kalau untuk sekarang mungkin karena momennya orang habis mudik, jadi banyak pengeluaran juga," ucap Esi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com