JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, memprediksi, Jakarta terancam krisis lahan makam 1,5 tahun lagi atau pada 2019.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Nirwono mengungkapkan, lebih kurang 100 jenazah dimakamkan di Jakarta setiap harinya.
Satu petak makam membutuhkan lahan seluas 5,5 meter persegi. Rinciannya, 1,5 meter x 2,5 meter (3,75 meter persegi) untuk petak makam, sisanya untuk keperluan sarana prasarana seperti jalan di kiri dan kanannya.
Dengan pelayanan makam untuk 100 jenazah per hari dan luas tiap petak makam 5,5 meter persegi, maka luas lahan makam yang dibutuhkan dalam satu tahun atau 365 hari yakni 200.750 meter persegi atau 20,075 hektar.
Baca juga: Lahan Makam di TPU Tanah Kusir Ditambah
"Lahan makam yang dibutuhkan itu bisa mencapai 20 hektar per tahun, sementara lahan yang sudah siap pakai itu 31,4 hektar. Berarti, 31,4 hektar dibagi 20 hektar, cuma 1,5 tahun lagi sudah akan krisis," ujar Nirwono, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Data terakhir yang dimiliki Nirwono, lahan pemakaman yang sudah dibebaskan Dinas Kehutanan DKI Jakarta sebanyak 598,5 hektar.
Dari luas tersebut, 385,5 hektar sudah dipakai, 31,4 hektar siap pakai, dan sisanya belum siap pakai.
Lahan belum siap pakai adalah lahan yang sudah dibebaskan, namun masih perlu pematangan, salah satunya dengan diuruk.
Sebab, lahan yang dibebaskan untuk lahan makam biasanya berupa rawa-rawa, berair, bekas sawah, banyak ditumbuhi tumbuhan liar, dan lainnya.
Data Dinas Kehutanan DKI
Kepala Seksi Pelayanan dan Perpetakan Makam Dinas Kehutanan DKI Jakarta Ricky Putra menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta sejak era Gubernur DKI Ali Sadikin menargetkan ada 794,83 hektar lahan makam di Jakarta hingga 2035.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.