Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Seksual di Depok Jalani Visum

Kompas.com - 17/07/2018, 23:34 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - SN (21), korban pelecehan seksual di Jalan Jengkol, Depok, Jawa Barat, menjalani visum di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (17/7/2018).

SN menjadi korban pelecehan seksual saat menjajakan kue di Jalan Jengkol pada Minggu (15/7/2018). Selain disentuh bagian tubuhnya, kepala SN juga dipukul pelaku. 

"Divisum tadi di bagian kepala dan visum psikis khawatir kenapa-kenapa," ucap SN saat dihubungi. 

Baca juga: Mahasiswi Korban Pelecehan di Depok Sempat Lapor RT

Polisi terus mendampingi SN.

Setelah menjalani visum, SN dibawa polisi ke rumah salah satu terduga pelaku.  

Ia mengatakan, hal itu untuk memastikan apakah benar terduga tersebut merupakan pelaku pelecehan seksual. "Dan ternyata dia bukan pelakunya," ujarnya. 

Kemudian, pada malam hari, SN masih mengurus hasil pemeriksaan dan visum di Mapolresta Depok. 

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di Depok Diancam Akan Dibunuh

Wakapolres Depok AKBP Arif Budiman mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus ini. 

"Kami akan tetap usut," ucap Arif. 

Sebelumnya, di media sosial viral mengenai mahasiswi di Depok yang menjadi korban pelecehan seksual di jalan tersebut, pada Minggu pagi. Berdasarkan pengakuan korban, ia dilecehkan ketika berjualan donat dan makanan ringan lainnya di gang tersebut.

"Saya sudah 15 menit keliling. Nah, pelaku lewat dengan arah berlawanan. Karena jalanannya tidak begitu besar dan saya memegang dua boks yang isinya penuh dengan makanan, saya pun minggir dan memberi dia lewat," kata SN, di Jalan Jengkol, RT 002 RW 005, Senin (16/7/2018).

Baca juga: Ini Ciri-ciri Pelaku Pelecehan Seksual Mahasiswi di Jalan Jengkol Depok

Sebelum mendekat, kata SN, pria itu melihat tajam ke arahnya. Pria itu berpostur tubuh sedang, berambut agak ikal, dan mengenakan sweater hitam yang ada kupluknya, serta celana panjang hitam.

Pelaku mendekati SN kemudian memegang bagian tubuhnya dengan cepat lalu pergi. Namun, kata SN, pelaku kembali lagi dan berpura-pura ingin membeli dagangannya.

Saat itu, pelaku mengulangi perbuatannya, bahkan menunjukkan alat kelaminnya kepada SN. Akhirnya, SN memberanikan diri untuk membentak pelaku dan coba melarikan diri.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Jalan Jengkol

Saat ia lari, pelaku justru memukul kepalanya dan mengancam akan membunuh SN.

"Pas saya lari, dia menepak kepala saya dan dia bilang ke saya 'Aku bunuh kamu'. Saya enggak pedulikan apa kata dia, saya langsung teriak tolong dan berlari," ujar SN.

Ia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh. SN belum berani untuk berjualan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com