Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Bendera Peserta Asian Games Diikat di Bambu dan Memo Gubernur DKI

Kompas.com - 19/07/2018, 08:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan bendera-bendera negara peserta Asian Games 2018 yang hanya diikat di tiang bambu menjadi kontroversi pada dua hari terakhir.

Banyak warganet merasa pemasangan bendera dengan menggunakan bambu menunjukkan niat yang tidak sungguh-sungguh. Di pihak lain ada juga yang mengapresiasi inisiatif warga dalam menyemarakkan Asian Games 2018.

Rabu (18/7/2018) kemarin, Kompas.com menghubungi M Thamran, warga Penjaringan yang punya inisiatif memasang bendera-bendera negara peserta Asian Games di Jalan Raya Pluit Selatan, Jakarta Utara.

Ia mengatakan, pemasangan itu dilakukannya bersama teman-temannya selepas acara pawai obor pada hari Minggu lalu setelah mengantongi izin dari kelurahan dan kecamatan.

Baca juga: Bendera Peserta Asian Games Dipasang di Tiang Bambu, Basuki Tertawa

"Kami sudah menyampaikan ke Pak Lurah dan Pak Camat. Pak Camat dan Pak Lurah jawab, silakan saja Pak Thamran pasang saja selama tidak mengganggu lalu lintas," kata dia.

Thamran menuturkan, biaya pemasangan bendera-bendera itu berasal dari kantong pribadi warga. Setelah melakukan urunan, Thamran memperoleh uang sekitar Rp 1 juta untuk dibelikan bendera.

Bendera-bendera itu didapatnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ia lalu membeli lima batang bambu seharga Rp 55.000 yang kemudian dibelah menjadi tiang-tiang berukuran kecil.

Thamran mengakui, dirinya sudah mendengar perdebatan di kalangan warganet mengenai penggunaan bambu sebagai tiang bendera.

Namun, ia tak mau ambil pusing soal itu. Baginya, yang penting ia sudah ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Asian Games 2018.

"Banyak yang tegur kami kenapa enggak yang bagus. Saya jawab bahwa pakai bambu juga enggak masalah. Yang penting niat kami pertama walaupun saya ganti besi atau apa kalau tidak ada niat begitu percuma, Bang," ujar dia.

Objek Foto dan Sarana Belajar

Sementara itu, deretan bendera negara peserta Asian Games yang dipasang di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat, menarik perhatian wisatan lokal.

Sejumlah turis domestik tampak berfoto dengan latar belakang bendera-bendera yang berwara-warni. Tidak sedikit pula yang membidik bendera-bendera itu dengan kamera profesional.

Baca juga: Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Kali Besar Jadi Obyek Foto

Sita, warga Kalibata, Jakarta Selatan, menjadikan bendera-bendera itu sebagai objek latihan foto untuk persiapan lomba fotografi yang hendak ia ikuti.

"Saya motret-motret itu di samping saya lagi latihan motret, karena itu warna-warni menarik sekali," kata Sita, yang berprofesi sebagai guru.

Deretan bendera negara peserta Asian Games terpasang di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat, Rabu (18/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Deretan bendera negara peserta Asian Games terpasang di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat, Rabu (18/7/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com